Femonema Sindrom Pubertas menjadi salah satu hal yang menjadi daya tarik dalam cerita Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai. Sindrom tersebut digambarkan sebagai sebuah pengalaman abnormal yang dialami oleh remaja akibat kondisi yang sensitif dan tidak stabil.
Meskipun fenomena tersebut dianggap sebagai legenda urban, ada beberapa remaja yang benar-benar mengalami peristiwa tersebut. Selain itu, masing-masing orang mempunyai gejala yang berbeda-beda.
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa melihat fenomena Sindrom Pubertas yang dialami oleh karakter-karakter berikut ini.
Mai Sakurajima
Efek Sindrom Pubertas yang dialami oleh Mai Sakurajima membuat dia jadi tidak bisa dilihat oleh orang-orang di sekitarnya. Lebih parahnya lagi, eksistensinya perlahan-lahan mulai menghilang dari ingatan orang-orang.
Fenomena tersebut dipicu oleh keinginan Mai yang berharap agar dia dilupakan oleh orang-orang. Dia merasa seperti itu setelah dia trauma karena dia dipaksa oleh ibunya untuk mengenakan pakaian renang seksi dalam sebuah acara sesi foto.
Eksistensi Mai hampir menghilang sepenuhnya dan terlupakan. Untungnya, Sakuta berhasil menyadari kejanggalan tersebut. Dia lantas menyatakan cintanya kepada Mai di tengah lapangan sehingga orang-orang di sekolah jadi tersadar akan eksistensi Mai.
Kaede Azusagawa
Kaede Azugawa merupakan adik dari Sakuta yang sempat mengalami kejadian buruk di sekolahnya. Dia seringkali menerima cacian kebencian dan perkataan buruk dari teman-temannya di media sosial.
Kebencian tersebut berubah menjadi luka fisik yang harus diterima oleh Kaede, seperti sayatan-sayatan kecil hingga luka yang parah. Akibat trauma berat yang dia alami, dia pun mengalami amnesia hingga dia mempunyai kepribadian baru.
Kaede jadi mengisolasi diri dari dunia luar dan takut untuk keluar rumah. Meskipun begitu, Kaede kembali menjadi dirinya yang semula setelah dia menyelesaikan tujuannya untuk lebih berani dalam bergaul.
Sakuta Azusagawa
Sama seperti Kaede, Sindrom Pubertas yang dialami oleh Sakuta juga berkaitan dengan luka fisik. Dalam kasusnya, dia mendapatkan luka yang mirip seperti bekas cakaran sampai dia harus dirawat di rumah sakit.
Sakuta pertama kali mengalami hal tersebut setelah dia melihat adiknya yang berubah akibat Sindrom Pubertas. Luka tersebut kembal muncul ketika Kaede mendapatkan kembali ingatannya dan menjadi seperti semula.
Meskipun tidak ada penjelasan yang pasti, penyebab dari Sindrom Pubertas yang dialami Sakuta kemungkinan berasal dari rasa stress dan tekanan emosional yang sangat berat.
Tomoe Koga
Tomoe Koga merupakan adik kelas Sakuta yang mempunyai sifat cantik dan imut. Dia mengalami Sindrom Pubertas dengan gejala yang cukup unik, yaitu dia mampu mengembalikan waktu ke titik tertentu.
Fenomena tersebut terjadi berulang-ulang dan hanya bisa dirasakan oleh Tomoe dan Sakuta. Pemicu dari fenomena itu adalah ketidakmampuan Tomoe dalam menerima kenyataan serta keadaan dirinya.
Sindrom Pubertas yang dialami Tomoe pada akhirnya berakhir setelah Tomoe berkata jujur bahwa dia mencintai Sakuta. Dia pun mengikhlaskan perasaannya karena Sakuta telah menaruh hatinya pada Mai.
Rio Futaba
Rio Futaba juga sempat mengalami Sindrom Pubertas. Dia sempat membenci tubuhnya yang jadi lebih feminim. Meskipun begitu, dia suka memposting foto seksi di media sosial untuk mendapatkan perhatian.
Kontradiksi yang terjadi pada dirinya membuat dia menjadi dua orang yang berbeda pada satu waktu. Rio yang asli tidak mau menarik perhatian orang, sedangkan Rio yang kedua berusaha tampil atraktif dan menarik perhatian.
Efek dari fenomena tersebut berakhir setelah Rio menyadari bahwa dia tidak ingin kehilangan perhatian dari teman-temannya. Dia memberanikan diri untuk mengajak teman-temannya melihat acara kembang api.
Nodoka Toyohama
Nodoka Toyohama merupakan adik tiri dari Mai yang berprofesi sebagai anggota sebuah grup idol. Dia sangat mengagumi kakaknya, tetapi dia juga menaruh rasa iri karena dia sering dibanding-bandingkan dengan kakaknya.
Perasaan inferior dan iri hati itulah yang membuat Nodoka mengalami Sindrom Pubertas hingga dia bertukar tubuh dengan Mai. Namun, semuanya berakhir setelah Mai berkata kepada Nodoka agar Nodoka bisa menjadi versi terbaiknya tanpa harus mengikuti Mei.
***
Mungkin itu saja penjelasan yang bisa penulis sampaikan seputar Sindrom Pubertas yang muncul dalam cerita Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman kalian sebagai bentuk dukungan kepada penulis!