Cerita Blue Lock bab 254 masih melanjutkan pertandingan antara tim Bastard Munchen melawan Paris x Gen. Setelah Shidou mencetak gol, para pemain Bastard Munchen berusaha keras untuk melakukan serangan balasan, khususnya Isagi.
Pada bab tersebut, Isagi kembali menunjukkan kemampuan berpikirnya yang sangat kritis. Dia mengamati situasi dengan seksama agar dia bisa mencetak gol lagi dan mencapai performa terbaiknya di lapangan.
Menariknya, Isagi menyadari sesuatu yang menarik seputar jenis ego yang dimiliki oleh pemain. Berdasarkan analisanya, dia membagi ego menjadi dua jenis, yaitu Individualistic Ego dan Wholistic Ego.
Menurut Isagi, Individualistic Ego berpusat pada bakat dan kemampuan seorang individu. Pemain yang mempunyai jenis ego tersebut berusaha memaksimalkan kemampuan mereka dan berfokus pada sesuatu yang paling penting atau menarik bagi mereka.
Sementara itu, Wholistic Ego berfokus untuk memaksimalkan potensi seorang pemain dalam komunitas sosial. Pemain yang memiliki ego tersebut berusaha untuk mencapai kemenangan dan penghargaan yang diakui dunia.
Sebagai perbandingan, pemain dengan Individualistic Ego hanya berfokus mencetak gol semata agar dia bisa menjadi pusat perhatian orang-orang, sedangkan pemain dengan Wholistic Ego lebih memikirkan proses terciptanya gol tersebut.
Isagi pun memaparkan para pemain yang sesuai dengan kedua jenis ego tersebut. Bachira, Barou, Nagi, dan Zantetsu adalah pemain dengan tipe ego yang pertama, yaitu Individualistic Ego, sedangkan Isagi, Karasu, Hiori, Reo adalah tipe pemain Wholistic Ego.
Konsep tentang ego tersebut menjadi hal yang penting untuk dipahami Isagi pada pertandingan kali ini. Dengan memahami konsep tersebut, Isagi merasa bahwa dia bisa menciptakan performa terbaiknya di lapangan.
***
Mungkin itu saja penjelasan yang bisa penulis sampaikan seputar jenis ego sesuai dengan informasi yang diungkapkan pada manga Blue Lock bab 254. Jika kalian menyukai artikel ini, jangan lupa bagikan ke teman-teman kalian sebagai bentuk dukungan kepada penulis!