Dalam pasukan Angkatan Laut, ada sebuah filosofi tentang keadilan yang dikenal dengan istilah Absolute Justice alias Keadilan Mutlak. Para penganut doktrin/filosofi tersebut percaya bahwa setiap kejahatan harus dimusnahkan walaupun harus mengorbankan banyak hal.
Demi membasmi kejahatan sampai ke akar-akarnya, para Angkatan Laut tidak ragu-ragu untuk menghabisi nyawa orang-orang tak berdosa. Contohnya yang paling nyata adalah pada saat insiden Ohara.
Meskipun demikian, tidak semua anggota Angkatan Laut berpegang kukuh pada filosofi tersebut. Contohnya adalah para Admiral Angkatan Laut. Mereka mempunyai pandangan atau prinsip keadilan pribadi sesuai dengan interpretasi mereka.
Kira-kira, bagaimanakah pandangan para Admiral Angkatan Laut terhadap keadilan? Cek pembahasan berikut ini agar kalian tahu jawabannya!
Akainu – Thorough Justice
Akainu merupakan salah satu penganut filosofi “Keadilan Mutlak” garis keras. Dia bahkan mempunyai pandangan yang lebih ekstrem dan dikenal dengan istilah Thorough Justice yang berarti “Keadilan Menyeluruh”.
Akainu percaya bahwa setiap kejahatan harus dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Maka dari itu, dia akan menghabisi siapapun yang berpotensi membawa ancaman pada dunia. Prinsip keadilan Akainu mendapatkan sorotan dengan jelas dalam insiden Ohara.
Akainu memerintahkan anak buahnya untuk meledakkan kapal evakuasi yang berisi para warga sipil. Dia mempunyai kekhawatiran apabila ada salah satu ilmuwan dari Ohara yang menyusup ke kapal tersebut.
Aokiji – Lazy Justice
Berbanding terbalik dengan Akainu, Aokiji bukan tipe orang yang fanatik terhadap suatu doktrin. Pasca insiden tragis yang menimpa Ohara, pandangan Aokiji terhadap keadilan mulai berubah. Dia mempunyai pandangan yang disebut “Lazy Justice” alias “Keadilan yang Malas”.
Aokiji merasa bahwa keadilan bisa berubah-ubah bentuk tergantung keberpihakan seseorang. Prinsip keadilannya juga terlihat jelas dari setiap tindakannya yang terkesan apatis dan tidak punya inisiatif untuk bergerak.
Baca juga: Kenapa Shirohige Tidak Ingin Jadi Rajak Bajak Laut? Berikut Penjelasannya!
Kizaru – Unclear Justice
Jika dibandingkan dengan kedua Admiral sebelumnya, Kizaru mempunyai prinsip keadilan yang terbilang abu-abu alias ambigu. Pandangannya disebut Unclear Justice atau “Keadilan yang Tidak Pasti”.
Prinsip Kizaru bisa dibilang berada di tengah-tengah “Lazy Justice” dan “Absolute Justice”. Dia masih menunjukkan sisi yang santai, tetapi dia bisa berubah menjadi kasar dan tak berperasaan saat dia berhadapan dengan para kriminal.
Fujitora – Humane Justice
Dari semua Admiral Angkatan Laut, Fujitora mempunyai sifat yang paling bijak dan punya tekad kuat untuk melindungi para warga sipil yang tertindas. Dia mempunyai prinsip menarik yang disebut Humane Justice yang berarti “Keadilan yang Manusiawi”.
Fujitora selalu mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan. Dia tidak takut untuk melakukan tindakan yang benar meskipun hal tersebut bertentangan dengan perintah atasannya. Contohnya adalah saat dia meminta maaf kepada warga Dressrosa atas ulah kekejaman Doflamingo.
Ryokugyu – Determined Justice
Ryokugyu merupakan salah satu Admiral baru dalam Angkatan Laut. Seperti Admiral lainnya, dia juga punya pandangan pribadi terhadap keadilan. Prinsip keadilannya disebut dengan istilah Determined Justice yang bisa diartikan “Keadilan yang Ditentukan”.
Intinya, Ryokugyu sangat menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah ditetapkan Pemerintah Dunia selama bertahun-tahun. Dia beranggapan bahwa penaklukkan/penindasan adalah sebuah upaya dibutuhkan untuk menjaga ketertiban walaupun dia harus menggunakan cara kekerasan.
Baca juga: 6 Wilayah Kekuasaan Yonko yang Diketahui dalam Cerita One Piece