Tim Blue Lock Eleven di bawah pelatihan Ego sempat bertanding dengan sengit melawan Timnas Jepang U-20. Mereka harus memenangkan pertandingan tersebut karena mereka membuat pertaruhan yang besar dan disaksikan oleh masyarakat umum.
Apabila Blue Lock Eleven berhasil memenangkan pertandingan tersebut, mereka bisa merebut posisi Timnas Jepang U-20. Namun, mereka akan dibubarkan oleh pihak Asosiasi Sepak Bola Jepang jika mereka dikalahkan.
Timnas Jepang U-20 dikenal sebagai tim yang memiliki pertahanan solid dan sulit ditembus. Mereka juga mempunyai beberapa anggota yang kuat dan berbakat. Tantangan menjadi lebih sulit karena Sae Itoshi turut bergabung di timnas tersebut untuk melawan Blue Lock Eleven.
Pada tulisan kali ini, MogiMogy ingin mengulas lebih lanjut daftar lengkap anggota Timnas Jepang U-20 beserta penjelasannya. Penasaran? Cek ulasan selengkapnya berikut ini.
1. Oliver Aiku
Oliver Aiku merupakan kapten dari Timnas Jepang U-20 yang memegang peran penting dalam pertahanan Timnas U-20 Jepang. Dia selalu berada di garis pertahanan belakang dan menghalangi pemain lawan untuk mencetak gol.
Aiku mempunyai fisik yang kuat, kesadaran ruang, dan refleks yang mengesankan. Dengan mengkombinasikan ketiga kemampuan itu, dia bisa memprediksi pergerakan lawan dan menghentikannya.
Saat masih muda, Aiku sempat bermimpi untuk menjadi striker terbaik di dunia. Namun, impian itu pupus karena pengaruh dari pelatihnya. Meskipun demikian, impian itu bangkit lagi ketika dia merasakan kesenangan saat bertanding melawan pemain Blue Lock.
2. Kazuma Niou
Dalam hal penampilan, Kazuma Niou terlihat seperti pria dewasa yang serius. Dia turut berperan penting dalam menjaga pertahanan di garis belakang bersama dengan Aiku beserta pemain bertahan yang lain.
Senjata utama Niou adalah kekuatan fisik. Dia mampu berduel melawan pemain lawan dan menghalangi mereka untuk mencetak gol. Dengan kemampuannya, dia bisa mengatasi trik jebakan yang dibuat Nagi tanpa kesulitan.
3. Teppei Neru
Anggota Timnas Jepang U-20 selanjutnya adalah Teppei Neru yang punya gaya rambut unik. Dia mempunyai peran yang sama dengan Aiku dan Niou, yaitu melindungi garis pertahanan dan menghalangi lawan untuk mencetak gol.
Neru mempunyai kemampuan spesial yang berhubungan dengan kecepatan akselerasi. Kemampuannya sekilas mirip seperti Zantetsu. Dia mampu berlari dengan cepat hingga mengimbangi kecepatan Eita Otoya dan Kenyu Yukimiya.
Baca juga: Daftar Lengkap Pemain Utama yang Bergabung di Blue Lock Eleven
4. Miroku Darai
Miroku Darai mempunyai penampilan yang sangat unik dan mirip seperti pengikut Buddha. Dia juga mempunyai filosofi yang unik tentang lapangan. Dia menganggap lapangan seperti yin dan yang. Dalam tim, dia berperan sebagai pemain bertahan.
Senjata pamungkas Darai adalah off-the ball movements alias pergerakan tanpa bola. Dia mampu mengantisipasi dan menghadang pemain lawan agar mereka tidak bisa melewatinya. Dia terbukti bisa mengimbangi kecepatan Eita di lapangan.
5. Itsuki Wakatsuki
Berbeda keempat pemain sebelumnya, Itsuki Wakatsuki memegang posisi gelandang yang lebih berfokus pada pertahanan ketimbang menyerang. Saat dia mendapatkan bola, dia akan langsung mengumpankannya ke arah penyerang.
Sebagai seorang gelandang, Wakatsuki menunjukkan stamina yang mengesankan. Dia mampu mendukung timnya dengan baik selama berada di lapangan. Dia juga sempat berhadapan dengan Tabito Karasu.
6. Haru Hayate
Haru Hayate mempunyai peran yang sama dengan Wakatsuki. Dia memegang posisi gelandang dan berfokus pada pertahanan. Dia mempunyai tubuh yang tinggi. Selain itu, kepribadian dan penampilannya sekilas sangat mirip seperti Nagi.
Hayate mampu bermain dengan tenang saat berhadapan dengan musuh. Dia kelihatannya juga bisa mengetahui bakat atau kemampuan lawan dalam satu kali pandangan.
7. Kento Chou
Anggota Timnas Jepang U-20 selanjutnya adalah Kento Chou yang bermain di posisi forward alias penyerang. Kemampuannya sebagai seorang striker patut diperhitungkan karena dia mampu menghadapi para pemain Blue Lock, seperti Niko.
Dalam pertandingan melawan Blue Lock Eleven, Kento cenderung berperan sebagai pendukung Sae Itoshi. Setiap kali dia menerima bola, dia berusaha mengopernya sebisa mungkin ke arah Sae yang berniat mencetak gol.
Baca juga: Apa Itu Program Wild Card di Blue Lock? Berikut Penjelasannya!
8. Teru Kitsunezato
Sama seperti Kento, Teru Kitsunezato memegang posisi sebagai seorang penyerang garis depan. Dia turut memberikan dukungan semaksimal mungkin kepada Sae agar peluang Sae untuk mencetak gol menjadi lebih besar.
Meskipun Teru tidak begitu banyak mendapatkan sorotan, kemampuannya sebagai striker tetap patut untuk diperhitungkan.
9. Shuto Sendo
Anggota Timnas Jepang U-20 berikutnya adalah Shuto Sendo. Dia mempunyai penampilan yang keren, tetapi dia mempunyai sisi yang konyol. Motivasinya bermain bola adalah dia ingin terkenal dan menikah dengan artis Hollywood.
Sendo memegang posisi penyerang saat dia bertanding melawan Blue Lock Eleven. Dia juga kelihatan berusaha semaksimal mungkin untuk mencetak gol atau mengoper ke arah Sae, khususnya pada detik-detik terakhir penentuan.
10. Gen Fukaku
Gen Fukaku merupakan kiper dari Timnas Jepang U-20 yang terlihat mengemban tugasnya dengan serius. Mengingat dia terpilih sebagai kiper timnas, kemampuannya dalam menjaga gawang tidaklah main-main.
Gen sudah berusaha semaksimal mungkin agar dia tidak kebobolan. Sayangnya, dia lengah pada detik-detik terakhir hingga Isagi berhasil menciptakan momentum untuk mencetak gol. Pertandingan pun dimenangkan oleh Blue Lock Eleven dengan skor 4-3.
11. Sae Itoshi
Sae Itoshi adalah alasan yang membuat Timnas Jepang U-20 jadi sangat kuat dan sulit dikalahkan oleh Blue Lock Eleven. Dia mempunyai keahlian sebagai striker kelas dunia. Dia bisa diibaratkan seperti ujung tombak dalam pertandingan tersebut.
Sae mempunyai banyak kemampuan yang mengesankan. Dia bahkan mampu menendang di posisi yang sulit dan mencetak gol yang menakjubkan. Untuk menghadapi Sae, para pemain Blue Lock harus berjuang sampai titik darah penghabisan.
12. Ryusei Shido
Atas perintah dari Sae, Ryusei Shido mau bergabung dengan Timnas Jepang U-20 dan melawan teman-temannya. Dia pada awalnya duduk di bangku cadangan karena dia tidak disukai oleh anggota Timnas Jepang U-20 gara-gara sifatnya yang kasar dan egois.
Meskipun demikian, Shido pada akhirnya turun ke lapangan ketika situasi timnas sedang kritis. Kehadirannya mampu mengubah alur permainan dengan drastis dan menekan Blue Lock Eleven. Dengan kemampuannya yang hebat, dia mampu mendukung performa Sae di lapangan.
***
Sebagai tambahan informasi, Timnas Jepang U-20 mengalami perombakan setelah mereka dikalahkan oleh Blue Lock Eleven. Mantan anggota timnas tersebut kemudian bergabung dengan proyek Blue Lock dan mengikuti progam Liga Neo Egoist.
Mereka semua tergabung dalam klub-klub hebat dari Eropa dan saling bersaing satu sama lain. Apabila mereka mendapatkan posisi tertinggi, mereka berkesempatan untuk bergabung kembali sebagai anggota Timnas Jepang U-20.
Barangkali itu saja penjelasan yang bisa penulis sampaikan. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian. Terima kasih atas kunjungannya.
Baca juga: Apakah yang Dimaksud dengan Flow State?