One For All
merupakan sebuah quirk langka yang sangat unik karena quirk ini bisa diwariskan
secara turun temurun. Quirk ini nggak bisa diwariskan kepada orang sembarangan
karena diperlukan kepercayaan yang kuat untuk bisa menerima kekuatan ini
Selain itu, One
For All memiliki sejarah yang sangat panjang dengan All For One dan quirk ini
adalah satu-satunya senjata yang bisa mengalahkan kekuatan All For One yang
sangat overpower. Sejauh ini, ada sembilan orang yang memiliki kekuatan
ini. Siapa sajakah mereka? Ikuti terus artikel ini sampai selesai untuk
menemukan jawabannya!
1. Yoichi
Shigaraki
Pengguna pertama
merupakan adik dari All For One yang awalnya dikira tidak memiliki quirk oleh
kakaknya. Karena itulah, All For One memberi adiknya quirk stockpilling yang
memungkinkan dia untuk menimbun kekuatan.
Akan tetapi,
Yoichi ternyata telah mempunyai quirk yang membuat dia mampu mentransfer
quirk-nya kepada orang lain. Uniknya, quirk pemberian All For One dan milik
Yoichi bergabung dan membentuk One For All yang dapat diwariskan secara turun
temurun. Kekuatan inilah yang menjadi titik awal kehancuran All For One.
Dengan kekuatan
itu, awalnya Yoichi berpikir bisa mengalahkan kakaknya. Namun, All For One
terlalu kuat baginya sehingga dia mewariskan One For All kepada orang yang dia
percayai dengan harapan quirk tersebut bertambah kuat hingga mampu mengalahkan
All For One.
2. Pengguna
Kedua
Identitas asli
pengguna kedua dari One For All masih belum diketahui sehingga karakter ini
masih cukup misterius. Pengguna kedua memiliki rambut yang runcing mirip Bakugo
dan mengenakan jaket tempur.
Banyak yang
menduga bahwa pengguna kedua ini adalah pemimpin pasukan pemberontak yang
menentang kekuasaan All For One di masa kejayaannya. Dalam kilas balik, dia
awalnya berniat membunuh Yoichi karena ia memiliki hubungan darah dengan All
For One.
Namun, dia
berubah pikiran dan memilih untuk mengulurkan tangan kepada Yoichi yang
membutuhkan bantuan. Jika pengguna kedua mengabaikan Yoichi saat itu, ceritanya
mungkin akan berbeda dan One For All kemungkinan besar tidak akan tercipta.
3. Pengguna
Ketiga
Sama seperti
pengguna kedua, nama asli dari pengguna ketiga juga masih belum diketahui. Dia
juga merupakan bagian dari pasukan pemberontak yang ikut bertarung bersama
dengan pengguna kedua saat melawan All For One pada masa jayanya.
Meski
identitasnya cukup dipenuhi tanda tanya, pengguna ketiga telah dikonfirmasi
memiliki quirk bernama Fa Jin yang memungkinkan dia untuk mengumpulkan energi
kinetik lalu melepaskannya dalam bentuk ledakan kekuatan atau kecepatan. Saat
itu, Deku mulai melatih kekuatan quirk tersebut.
Baca juga: 5 Organisasi Kriminal Terkuat Boku no Hero Academia
4. Hikage
Shinomori
Hikage Shinomori
adalah pewaris keempat dari One For All. Berbeda dengan para pendahulunya yang
bertarung habis-habisan melawan All For One, Hikage malah memilih bersembunyi
dari All For One.Ia merasa bahwa kekuatan All For One terlalu kuat saat itu dan
belum bisa dia kalahkan.
Selama ia
bersembunyi, Hikage melatih dirinya dengan sangat keras untuk memperkuat
kekuatan One For All yang ada dalam dirinya. Namun, tubuhnya mulai rusak hingga
dia mati di usai yang masih relatif muda. Ia menyadari bahwa itu merupakan efek
samping dari kekuatan One For All.
Sebelum
kematiannya, Hikage untungnya sempat mewariskan kekuatan ini kepada penerusnya.
Ia pun turut mewariskan quirk asli miliknya yang bernama Danger Sense.
Kemampuan itu memungkinkan dia untuk merasakan bahaya yang ada di sekitarnya.
Dari kasus Hikage, para pengguna One For All mulai menyadari bahwa siapapun yang telah mempunyai quirk memiliki kerentanan yang tinggi untuk menggunakan kekuatan One For All. Ceritanya akan berbeda jika pengguna tidak mempunyai quirk, seperti kasus Toshinori dan Midoriya.
5. Daigoro
Banjo
Daigoro
merupakan pewaris kelima sekaligus pengguna One For All pertama yang berprofesi
sebagai Pro Hero. Dia memiliki sifat yang cukup funky. Selain itu, dia
mempunyai quirk bawaan yang bernama Black Whip.
Dengan quirk
itu, Banjo mampu mampu mengeluarkan sulur berwarna gelap yang memiliki banyak
kegunaan dalam pertempuran, khususnya untuk menjerat/menangkap lawan. Ia dulu
kemungkinan besar mengkombinasikan quirk tersebut dengan kekuatan One For All.
Di masa lalu,
All For One sempat berniat mencuri One For All darinya. Namun, percobaan itu
gagal. Dalam pertempuran melawan All For One, Banjo memberi sebagian darahnya
kepada En yang dia pilih sebagai penerusnya.
6. En
Sama seperti
Banjo, En juga berprofesi sebagai Pro Hero di masa lalu dan dia ditunjuk oleh
Banjo sebagai pewasis keenam kekuatan One For All. En terlihat cukup pendiam
tapi bersahabat. Dia juga merupakan mentor yang cukup baik dalam mengajari Deku
tentang quirk-nya.
En memiliki
quirk yang bernama Smokescreen yang memungkinkan dia untuk menciptakan
asap tebal yang bisa digunakan untuk mengelabuhi musuh atau melarikan diri. Dia
kemungkinan besar juga memperkuat quirk itu dengan One For All.
All For One di
masa lalu juga sempat berniat mencuri kekuatan One For All milik En, tetapi
usaha itu gagal. Pada satu titik tertentu, En kemudian bertemu dengan Nana
Shimura. Setelah terluka parah karena pertarungan melawan All For One, En
kemudian mewariskan kekuatan ini kepada Nana dengan memberikan rambutnya.
Baca juga: 10 Karakter Terkuat dalam Cerita Mob Psycho 100
7. Nana
Shimura
Pengguna ketujuh
dari One For All adalah mentor All Might yang sangat cantik bernama Nana
Shimura. Selain itu, Nana juga merupakan sahabat baik dari Gran Torino
sekaligus nenek dari Shigaraki Shimura yang kini menjadi musuh utama bagi para pahlawan.
Di masa lalu, ia
dikenal sebagai Pro Hero yang sangat hebat. Ia rela meninggalkan keluarganya
agar ia bisa menjauhkan keluarganya dari ancaman sekaligus bahaya karena
pahlawan memiliki musuh yang banyak. Ia juga merasa sangat frustasi ketika melihat
cucunya menjadi pengikut All For One dan meminta Deku untuk menghentikan
kegilaan Shigaraki.
Nana memiliki
quirk asli yang bernama Float yang memungkinkan dia untuk bisa melayang di
udara. Dia dulu juga sempat bertarung melawan All For One. Namun, dia masih
belum cukup kuat sehingga dia bisa dikalahkan. Untungnya, ia telah mewariskan
kekuatan One For All kepada All Might sebelum ia mati.
8. Toshinori
Yagi
Toshinori atau
All Might merupakan pengguna One For All yang dikenal sebagai Pro Hero nomor
satu dan dianggap sebagai Simbol Perdamaian. Ia juga merupakan pengguna One For
All yang paling lama, yaitu selama 40 tahun.
Toshinori
berbeda dari pendahulunya karena dia tidak memiliki quirk sehingga dia ibarat
gelas kosong yang bisa menampung beban kekuatan One For All secara penuh.
Karena itulah, Toshinori bisa menggunakan kekuatan itu dalam waktu yang sangat
lama.
Sejauh ini,
Toshinori adalah pengguna One For All yang paling kuat dan mampu menggunakan
kekuatannya secara maksimal. Ia satu-satunya orang yang berhasil selamat dan
menang dalam pertarungan melawan All For One.
Namun,
pertarungan tersebut meninggalkan bekas luka yang sangat parah di perut
Toshinori sehingga dia hanya mampu menggunakan quirk-nya selama tiga jam dalam
satu hari. Dia kemudian bertemu dengan Midoriya dan ia melihat tekad kuat
Midoriya untuk menjadi pahlawan sehingga dia memutuskan Midoriya sebagai
penerusnya.
9. Izuku
Midoriya
Izuku Midoriya
alias Deku merupakan pengguna kesembilan One For All dan ia kemungkinan besar
akan menjadi pewaris terakhir dari One For All karena anak tanpa quirk semakin
lama semakin menipis seiring berjalannya waktu.
Sama seperti All
Might, dia awalnya hanyalah anak biasa yang terlahir tanpa quirk. Ia kemudian
mendapatkan kepercayaan dari All Might untuk mewarisi kekuatan One For All.
Setelah itu, kehidupan Midoriya pun berubah dan ia harus berlatih keras untuk
mengasah kekuatannya agar dia bisa menjadi pahlawan hebat.
Lambat laun,
Midoriya akhirnya mulai menyadari rahasia besar dari One For All. Selain
memiliki kekuatan super yang mampu meningkatkan kecepatan sekaligus
kekuatannya, Midoriya juga mampu mengakses kekuatan quirk dari pengguna One For
All sebelumnya. Selain itu, dia juga dipercaya mampu menyempurnakan kekuatan
One For All.
Baca juga: 10 Agensi Hero yang Paling Keren Boku no Hero Academia