Samurai X
merupakan salah satu manga dan anime tentang samurai yang terbaik. Manga yang
ditulis oleh Watsuki Nobuhiro ini mengambil konsep dan latar waktu berdasarkan
kehidupan nyata pada tahun 1879.
Pada masa itu,
Jepang berada pada era Meiji dan tengah beradaptasi dengan kemajuan negara
dunia pertama yang lain. Selain itu, penggunaan pedang pada masa itu dilarang
keras oleh pemerintah dan keberadaan samurai perlahan disingkirkan.
Cerita dari
Samurai X berfokus pada petualangan Himura Kenshin, mantan pembunuh yang
berkelana untuk menebus dosa-dosanya. Sepanjang perjalanan, Kenshin bertemu
dengan teman-temannya dan musuh yang kuat yang mengancam keselamatan banyak
orang.
Pada kesempatan
ini, MogiMogy akan mengulas daftar
karakter terbaik dalam cerita Samurai X. Tanpa perlu basa-basi lagi, kita
langsung bahas aja yuk daftarnya berikut ini.
10. Kamiya Kaoru
Kaoru adalah
master kendo dojo saat ini yang memiliki tujuan untuk menanamkan prinsip dan
moral dibandingkan membunuh orang. Karena penggunaan pedang telah resmi
dilarang pada era Meiji, Kaoru berhasil mengajarkan seni berpedang dengan
menggunakan pedang bambu bernama Shinai.
Untuk
mempertahankan prinsip tersebut, Kaoru sekaligus murid resminya, Yahiko, selalu
menggunakan Shinai saat bertarung melawan musuh. Meskipun keahliannya tidak
sebanding dengan Kenshin atau Saito, ia tetaplah berbakat dalam pertarungan.
Selain itu, dia juga lumayan pintar dalam menganalisa kemampuan lawan, seperti
pada saat dia mengalahkan Honjo Katamari dari Juppongatana.
9. Makimachi Misao
Karakter yang
satu ini merupakan salah satu anggota penting dari Oniwabanshu. Meskipun
kelompok Oniwabanshu awalnya diperkenalkan sebagai sosok penjahat yang terlibat
tindakan kriminal, pandangan terhadap kelompok itu perlahan berubah dengan
kehadiran Misao yang ceria dan baik hati.
Misao ibarat hati dalam kelompok Oniwabanshu dan ia
memiliki hubungan dekat dengan Aoshi yang sangat dingin. Selain itu, ia juga
termasuk salah satu ninja terampil dari kelompok tersebut meskipun ia sendiri
masih dalam masa pelatihan. Tak hanya itu saja, ia sempat membantu Kaoru dan
Yahiko selama pertempuran melawan Juppongatana.
8. Myojin Yahiko
Murid Kaoru yang
satu ini merupakan seorang yatim piatu yang awalnya diperkenalkan sebagai
tukang copet. Ia terpaksa melakukan hal itu untuk melunasi hutang keluarganya
kepada geng-geng lokal. Untungnya, dia berhasil terbebas dari hutangnya setelah
dibantu oleh Kenshin dan ia bisa melanjutkan latihannya dengan Kaoru.
Yahiko selalu
termotivasi untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia adalah seorang
laki-laki. Ketika ia ingin melindungi gadis dari ancaman gangster, ia selalu
ingat pesan dari Kenshin yang telah mengajarinya teknik-teknik dasar saat
berhadapan dengan musuh yang banyak. Meskipun Yahiko tidak pernah belajar
pedang secara langsung dengan Kenshin, ia berhasil meniru beberapa gerakan
Kenshin dalam pertarungannya melawan Henya.
7. Shinomori Aoshi
Sebagai pemimpin
dari kelompok Oniwabanshu, Aoshi ingin membuat namanya sekaligus klannya
terkenal. Ia merupakan ninja yang sangat terampil dan ahli dalam hal kecepatan,
penyemaran, dan teknik ninja yang lain. Dia selalu mengalahkan musuhnya dengan
cara yang tak terduga. Selain itu, Aoshi juga dikenal sangat dingin.
Meski sempat
dianggap sebagai karakter jahat, Aoshi menunjukkan sisi emosionalnya saat
rekan-rekannya berada dalam bahaya akibat taktik sekaligus kepengecutan Takeda,
mantan bosnya. Hal itu membuat dia berpikir bahwa cara terbaik untuk
mengembalikan kehormatannya adalah dengan mengalahkan Kenshin.
Untuk mencapai
itu, dia bahkan sempat menjalin aliansi dengan Shishio. Namun, ia berhasil
dikalahkan oleh Kenshin dalam pertarungan. Kenshin menyakinkan Aoshi bahwa
obsesinya tersebut akan menghancurkannya pelan-pelan. Aoshi pun mulai membuka
mata dan perlahan-lahan menemukan kedamaian dalam hidupnya bersama dengan
anggota klannya yang masih tersisa.
6. Seta Sojiro
Karakter yang
satu ini bisa dianggap sebagai orang nomor satu Shishio sekaligus salah satu
lawan paling tangguh yang pernah dihadapi Kenshin. Selain unggul dalam hal
pertarungan, Seta Sojiro juga memiliki pemikiran yang sangat cerdas. Pada
pertarungan pertama melawan Kenshin, ia tidak hanya mengalahkan Kenshin, tetapi
ia berhasil menghancurkan pedang Kenshin.
Saat ia masih
kecil, Sojiro bertemu dengan Shishio yang berhasil selamat setelah dibakar
hidup-hidup. Ia kemudian merawat luka-luka Shishio hingga sembuh. Shishio
kemudian mendorng Sojiro untuk membalas dendam terhadap keluarga Sojiro yang
telah menyiksanya. Setelah itu, Shishio pun menjadikan Sojiro sebagai muridnya
karena dia sangat terkesan dengan tindakan Sojiro.
Salah satu keunggulan Sojiro dalam pertarungan adalah dia memiliki pergerakan kaki yang sangat cepat dan lincah. Selain itu, dia juga selalu terlihat tersenyum saat melawan Kenshin. Hal itu mungkin disebabkan oleh trauma masa kecilnya. Setelah berhasil dikalahkan oleh Kenshin dalam pertarungan berikutnya, Sojiro memutuskan untuk mengembara demi menemukan jati dirinya sekaligus menebus kesalahannya.
5. Sagara Sanosuke
Meskipun Sano
tampak seperti orang yang bodoh, dia memiliki sisi hebat karena dia memiliki
prinsip uniknya sendiri. Ia diadopsi oleh Sagara Sozo dan Sekihoutai,
sekelompok milisi yang terdiri dari petani dan bekerja untuk Ishin Shishi.
Dalam cerita, Sozo sempat dijebak dan dieksekusi oleh Ishin karena telah
menyebarkan berita bohong mengenai pemotongan pajak, padalah Sozo hanya
mengikuti perintah dari Ishin. Semenjak insiden itu, Sano memutuskan untuk
tidak lagi mempercayai pemerintah.
Sano tahu bahwa
dia tidak akan bisa mengubah masa lalunya dan menyadari bahwa dia masih bisa
melakukan hal yang lebih baik. Ia sempat bertarung dengan Kenshin karena dia
menghormati Kenshin dan keinginan Kenshin untuk menebus dosa-dosanya. Walaupun
tidak sepenuhnya pintar 100%, Sano memiliki hati yang baik dan dia selalu to the point dalam pertarungan.
Dalam
pertarungan melawan Kenshin, Sano kehilangan Zanbato miliknya. Namun, hal itu
tidak masalah karena Sano sangat percaya diri dengan kemampuan tinjunya.
Setelah itu, dia pun berlatih untuk meningkatkan kemampuannya hingga dia
menguasai teknik Futae no Kiwami,
sebuah pukulan pamungkas.
4. Saito Hajime
Samurai yang
satu ini ialah kapten dari unit ketiga Shinsegumi dan ia kemudian berperan
sebagai petugas polisi dengan nama samara. Saito memiliki sejarah yang panjang
dengan Kenshin karena mereka berada di sisi yang berlawanan pada perang Bonshin
yang berlangsung 15 tahun lalu.
Mereka bisa
dianggap sebagai rival sejati. Persaingan mereka dipicu oleh keinginan mereka
untuk membuktikan siapa yang lebih baik di antara mereka. Selain itu, mereka
berdua sama-sama memiliki keinginan yang kuat untuk menyelamatkan negara
mereka. Salah satu ciri khas dari Saito dalam pertempuran ialah ia memiliki
gerakan khas tusukan tangan kiri yang diberi nama Gatotsu.
Saito bisa
dianggap setara dengan Kenshin dalam hal berpedang. Selain itu, dia juga sangat
tangguh dalam pertarungan tangan kosong. Meskipun dia mungkin tidak memiliki
prinsip absolut seperti yang dianut Kenshin, Saito tetaplah pria yang
terhormat. Ia selalu tahu waktu yang tepat untuk menjalankan tugasnya demi
melindungi negaranya.
3. Shishio Makoto
Pemimpin dari
kelompok Juppongatana ini adalah musuh Kenshin yang terbaik dan legendaris.
Selain itu, Shishio menjadi antagonis utama pada arc Kyoto. Sama seperti
Kenshin, dia dulunya adalah seorang pembunuh atau hitokiri untuk Ishin Shishi
selama perang Boshin. Karena ia dianggap ancaman oleh Ishin, Shishio kemudian
disergap dan Ishin mencoba membunuhnya dengan cara dibakar hidup-hidup.
Untungnya,
Shishio berhasil melarikan diri dan dia pun memerlukan sepuluh tahun untuk
menyusun kekuatan dan membalaskan dendamnya. Dalam hal bertarung, kemampuan
Shishio sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Dia adalah samurai yang hebat
dan ia pun sangat kuat apabila bertarung dengan tangan kosong. Selain itu,
salah satu hal yang unik dari Shishio adalah pedangnya mampu mengeluarkan api
yang bisa membakar lawan.
Meskipun
penjahat satu ini sangat kejam, Shishio merupakan salah satu karakter terbaik
dalam cerita Samurai X. Di akhir
hayatnya, ia berhasil menunjukkan sisi lembutnya dengan menunjukkan cintanya
kepada Yumi, teman baiknya sejak kecil.
2. Hiko Seijuro XIII
Samurai hebat
yang satu ini adalah guru dari Kenshin HImura sekaligus Master dari Hiten Mitsuguri-ryu. Sebagai master dari
gaya berpedang tersebut, Hiko menggunakan jubbah seberat 200 pun untuk menunjukkan
siapa dirinya.
Setelah
kekalahan Kenshin melawan Seta Sojiro, Kenshin mencari gurunya agar dia bisa
dibimbing untuk mempelajari Amakekeru
Ryuu no Hirameki, teknik pamungkas Hiten
Mitsuguri-ryu. Hiko memang seringkali diperlihatkan sarkastik dan sering
memberi hukuman kepada muridnya seperti guru pada normalnya. Ia sering
mengungkit insiden memalukan di masa lalu dan mencaci maki Kenshin agar
muridnya bisa berlatih lebih keras.
Dalam
petarungannya melawan Fuji, Hiko menunjukkan kekuatan sejatinya sekaligus
kehebatannya sebagai seorang master. Dia sangat menghormati Fuji sebagai sesame
pejuang. Selain itu, dia juga menganggap Fuji sebagai manusia, terlepas dari
penampilannya yang mengerikan.
1. Himura Kenshin
Karakter terbaik
dalam cerita Samurai X tentu saja adalah Himura Kenshin si tokoh utama dalam cerita
ini. Ia merupakan mantan pembunuh yang berubah menjadi seorang pengembara untuk
menebus semua dosa-dosanya. Selain itu, dia juga dikenal dengan sebutan Battousai. Sesampainya di Tokyo, Kenshin
bertemu dengan seorang gadis bernama Kaoru.
Karena merasa bersalah
atas dosa-dosanya di masa lalu, Kenshin memutuskan untuk menebus dosanya dengan
cara melindungi orang yang tak bersalah dan tidak membunuh orang lagi. Untuk
itu, dia menggunakan sebuah pedang bernama Sakaboto, sisi pedang yang tumpul.
Meskipun Kenshin
memiliki sifat baik hati, adakalanya sisi kejamnya sebagai pembunuh muncul
kembali ketika dia berada dalam posisi bahaya. Untungnya, ada Kaoru yang bisa
menuntun Kenshin menuju kemenangan tanpa harus merenggut nyawa orang lain.
Terlepas dari penampilannya yang masih tampak muda, Kenshin aslinya telah
berusia 28 tahun. Selain itu, dia memiliki cara bicara yang unik dengan
menggunakan kata (de) gozaru di akhir
kalimat.