Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai, apalagi pada saat musim hujan. Penyebab demam berdarah adalah salah satu dari empat virus dengue. Virus tersebut dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus biasa hidup dan berkembang biak di genangan air yang kotor.
Penyakit demam
berdarah biasa ditemui di daerah tropis dan subtropis, seperti daerah Asia
Tenggara, kepulauan Pasifik barat, Amerika Latin, dan Karibia. Meskipun demam
berdarah sering mengancam pada musim hujan, penyakit ini juga bisa menyerang di
luar musim hujan apabila seseorang tinggal di lingkungan yang kurang menjaga
kebersihan.
Proses penularan demam berdarah
Penyakit demam berdarah dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk tersebut berperan sebagai carrier virus dengue. Biasanya, nyamuk itu akan menggigit pada pagi hari dan sore mendekati petang.
Penularan akan
terjadi pada saat nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang yang
terinfeksi virus dengue. Selain itu,
nyamuk yang telah membawa virus tersebut akan menularkan virus itu saat
menggigit orang lain.
Seseorang rentan
tertular demam berdarah apabila ia tinggal atau berpergian ke daerah tropis.
Selain itu, penularan demam berdarah lebih beresiko terhadap bayi, anak-anak,
lansia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Setelah berhasil
pulih dari demam berdarah, penderita demam berdarah akan memiliki kekebalan terhadap jenis
virus yang menginfeksinya. Namun, dia harus tetap waspada karena masih ada
kemungkinan ia akan terinfeksi kembali.
Gejala-gejala demam berdarah
Penyakit demam
berdarah memiliki gejala dengan pola yang khas dan unik. Pada tahap awal,
penderita demam berdarah akan mengalami demam berturut-turut selama tiga hari. Uniknya,
demam itu akan menurun selama tiga hari.
Pada fase
tersebut, kebanyakan orang akan merasa baik-baik saja dan menganggap demam sudah
sembuh, tetapi tahap tersebut adalah fase yang kritis dan membutuhkan perhatian
lebih karena demam akan kembali naik setelahnya.
Selain demam
yang sangat tinggi, ada beberapa gejala yang patut diwaspadai, seperti sakit
kepala, mual, nyeri otot dan sendi, muntah, nyeri di belakang mata, kelenjar
bengkak dan ruam. Biasanya, penderita demam berdarah dapat pulih dalam kurun
waktu seminggu atau lebih.
Dalam beberapa
kasus, gejala demam berdarah dapat menjadi lebih beresiko dan berbahaya hingga
mengancam jiwa. Pembuluh darah penderita menjadi rusak dan bocor. Selain itu,
jumlah trombosit dalam pembuluh darah pun akan turun.
Kondisi tersebut
biasa disebut dengan istilah sindrom syok
dengue dengan gejala yang lebih serius, seperti nyeri perut yang parah,
muntah terus-terusan, pendarahan gusi atau hidung, darah dalam urin atau tinja,
sulit bernafas, dan menyebabkan kelelahan.
Apabila
seseorang mulai mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya,
alangkah baiknya segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut agar
bisa mendapat penanangan yang serius dan tidak lebih parah.
Tips untuk mencegah demam berdarah
Melihat betapa seriusnya
penyakit demam berdarah, kita sudah sepatutnya waspada dan lebih berhati-hati dalam
menjaga kesehatan kita dan keluarga tersayang. Karena seperti kata pepatah,
mencegah lebih baik daripada mengobati.
Oleh sebab itu,
berikut ini ada beberapa tips sederhana yang bisa kita lakukan untuk
menghindari resiko penularan demam berdarah, yaitu:
1. Menerapkan
prinsip 3M (menguras, menutup, dan mengubur) untuk memastikan tidak ada
genangan air atau barang yang bisa menampung air karena di tempat itulah nyamuk
berkembang biak.
2. Menggunakan
pakaian pelindung dan lotion anti nyamuk pada saat beraktivitas, khususnya sore
hari.
3. Melakukan
pengasapan/fogging di lingkungan sekitar
***
Barangkali, itu aja informasi yang bisa saya sampaikan seputar penyebab dan gejala demam berdarah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi sobat sekalian dan membuat sobat lebih berhati-hati sekaligus lebih peduli dengan kebersihan lingkungan rumah sobat.