source: pixabay.com
Buat
kalian yang saat ini berkecimpung di dunia blogging, khususnya kalian yang
masih pemula, saya yakin kalian seringkali mengalami stuck dan malas menulis artikel. Rasa malas itu membuat kalian
kurang produktif sehingga kalian jarang update artikel di blog kalian.
Nah,
sebagai blogger yang bermartabat, tentu rasa malas adalah hal utama yang harus
kita singkirkan jauh-jauh. Saya sudah mempunyai tips yang bisa Sobat coba untuk
mengatasi rasa malas itu dan membuat kalian lebih produktif, yaitu dengan cara
membuat target 100 artikel dalam satu tahun.
Percaya
atau enggak, ketika kalian menentukan target yang harus kalian capai, secara
nggak langsung kalian akan lebih bersemangat untuk menulis artikel, jika
dibandingkan dengan kalian yang tak punya target apapun dan menulis ala
kadarnya.
Apakah
metode ini terbukti ampuh bagi seorang blogger?
Jujur,
saya dulu pun suka malas nulis dan buat artikel. Saya seringkali ngeblog ala
kadarnya tanpa ada target yang harus saya capai. Sampai suatu ketika, saya
membuat inisiatif untuk menantang diri saya sendiri dengan cara membuat 100
artikel dalam satu tahun.
Awalnya,
memang agak berat karena itu berarti saya harus memaksa diri saya sendiri untuk
menulis secara kontinu agar target tersebut terpenuh. Namun, saya merasakan hal
yang berbeda selama menerapkan metode ini. Percaya atau enggak, saya mampu
membuat 100 artikel dalam satu tahun.
Meskipun
saya dulu sempat pesimis karena bagi saya hal itu mustahil, ternyata saya mampu
membuktikannya.
Bagaimana
cara menerapkan metode ini? Apakah kita harus menulis terus menerus selama satu
hari?
Kita
tidak perlu menulis setiap hari untuk menerapkan metode ini. Saya yakin, kalian
pasti akan merasa jenuh jika menulis terus menerus tiada henti. Sesenang apapun
kalian menulis, pasti akan jenuh juga. Akan ada suatu fase ketika kita harus
mengambil jeda untuk rehat dari menulis dan me-refresh otak kita agar bisa rileks.
Nah,
jika dibandingkan dengan metode One Day
One Article, cara ini menurut saya lebih memungkinkan untuk kita terapkan.
Kok bisa? Ya, bisa karena kita tidak perlu setiap hari menulis. Kita bisa
membagi waktu sebaik mungkin kapan kita harus menulis dan kapan kita harus
mengambil jeda.
Untuk
menerapkan metode ini, kita perlu membuat estimasi atau perencanaan target
artikel yang kita buat per bulan. Dalam satu tahun itu terdapat 12 bulan. Kita
perlu membuat target terlebih dahulu, berapa artikel yang harus kita buat dalam
satu bulan.
Caranya
simpel, yaitu dengan membuat kalkulasi. Apabila 100 artikel itu kita bagi
dengan angka 12, kita akan mendapatkan hasil sekitar 8-9. Dari situ, kita bisa
membuat target untuk menghasilkan minimal 8-9 artikel per bulan.
Angka
ini tersebut hanyalah batas minimal. Kalian juga bisa membuat rencana yang
lain, misalkan bulan Januari 10 artikel, bulan Februari 5 artikel, dst. Hal itu
tergantung keinginan kalian dan sesuaikan dengan kesibukan kalian juga.
Nanti,
tinggal kita kalkulasikan di akhir tahun, apakah jumlah artikel dalam blog kita
memenuhi. Setelah itu, kita tinggal mengatur jadwal menulis kita saja. Kita
bisa menulis dua sampai tiga kali dalam satu minggu untuk memenuhi target
tersebut.
Bagaimana
jika target per bulan tidak mencapai angka tersebut? Tentu, hal itu akan
menjadi tanggungan yang harus kita selesaikan di bulan berikutnya. Semakin kita
malas menulis, maka tanggungan kita akan semakin menumpuk di belakang. Saran
saya, lebih baik sering-sering menulis di awal apabila kalian sedang
bersemangat.
Baca juga: Tips Penyembuhan Luka Bakar Akibat Kena Knalpot dengan Bahan Alami
Apa
saja yang harus kita tulis? Bagaimana mendapatkan ide untuk 100 artikel
tersebut?
Buat
para blogger yang mengelola blog gado-gado, saya rasa hal ini bukan menjadi
masalah besar karena ada banyak tema atau topik yang bisa kita tulis dan tidak
terbatas sesuai keinginan kita. Namun, bagi blogger yang fokus ke satu niche
atau konten saya rasa perlu usaha ekstra.
Jadi,
kalian bisa menampung ide-ide yang melintas di kepala kalian dan mencatatnya
dalam sebuah buku atau notes di ponsel kalian. Selama satu tahun, saya rasa ada
banyak topik-topik hangat yang bisa kita angkat. Kita pun juga bisa mengangkat
topik lama dan mengemasnya dengan lebih baru sesuai gaya menulis kita
masing-masing.
Setelah
itu, buatlah ide-ide tersebut menjadi list
judul yang akan kalian tulis ke depan hingga jumlahnya memenuhi angka seratus.
Apakah
metode ini menjamin kualitas sebuah artikel? Atau hanya menonjolkan kuantitas?
Ketika
kita dihadapkan dengan kuantitas dan kualitas, saya rasa kualitas tetap menjadi
yang utama dan perlu kita kedepankan terlebih dahulu. Namun, metode ini saya
rasa lebih cenderung mementingkan kuantitas jika dibandingkan dengan kualitas. Meskipun
demikian, jika kualitas itu bisa berbanding lurus dengan kuantitas, saya rasa
itu akan menjadi hal yang sangat bagus.
Masalah
kualitas itu tergantung bagaimana kita mengeksekusi ide tersebut. Kadangkala,
ketika kita bosan dan jenuh, artikel yang kita hasilkan kurang bagus. Namun,
ketika kita sedang bersemangat menulis, biasanya kita akan menghasilkan tulisan
yang bagus. Sekali lagi, masalah kualitas tergantung effort yang kita berikan.
Saya
yakin, jika kita mau meluangkan waktu dua sampai tiga jam untuk menulis, kita
akan bisa menghasilkan tulisan yang layak untuk dibaca oleh orang lain.
***
Barangkali,
hanya itu saja yang bisa saya bagikan dalam tulisan saya kali ini. Semoga
artikel ini mampu membangkitkan semangat dan gairah sobat agar lebih produktif.
Akhir kata, saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atau pendapat dalam
penulisan artikel ini.
Tags
Blogging & Writing