Menulis
merupakan hobi yang sangat menarik dan asik untuk dilakukan. Ada banyak hal di
dunia ini yang dapat kita tulis dan kita ceritakan kepada orang lain baik itu
tulisan fiksi atau non fiksi. Salah satu tulisan fiksi yang menarik untuk
ditekuni adalah cerpen atau cerita pendek.
Barangkali
sedari kecil kita sudah mengenal bagaimanakah rupa dan bentuk cerpen itu. Kita
juga telah diajari mengidentifikasi dan bahkan menulis cerita pendek oleh guru
bahasa Indonesia kita. Akan tetapi, terkadang hal itu justru menjadi
membosankan ketika guru kita menuntut berbagai macam ketika kita menulis sebuah
cerpen. Karena terpaksa, kita malah enggan dan malah nggak tertarik untuk
menulis cerpen,
Sebelum
memulai pembahasan, saya ingin menyampaikan bahwa inti dari menulis cerpen adalah
kalian bercerita sesuai isi hati dan pikiran kalian. Namun, hal itu akan lebih baik jika cerpen yang kalian tulis itu
memiliki alur yang jelas dan tersusun rapi.
Oleh
sebab itu, saya ingin membantu sobat untuk menulis cerpen yang lebih
terstruktur atau tidak asal-asalan melalui tulisan ini. Saya juga berharap dan
berdoa semoga tulisan ini memberikan inspirasi dan memantik motivasi sobat
untuk memulai perjalanan sobat dalam menulis cerpen. Tanpa perlu berbasa-basi
lagi, langsung saja kita membahas tips dan langkah-langkah menulis cerpen yang
asik dan menarik.
1. Bebaskan Diri & Pikiran Anda
Langkah
pertama ini sangat penting untuk kalian lakukan ketika ingin menulis sebuah
cerpen. Kalian harus merasa bebas terlebih dahulu dan tidak perlu merasa
terikat oleh hal-hal yang tidak perlu. Kalian tidak perlu takut jika tulisan
kalian nanti di-judge buruk atau
tidak menarik sama sekali. Kalian juga tidak perlu ribet memikirkan unsur-unsur
yang ada dalam cerpen atau takut dengan aturan tata bahasa.
Lupakan
segala hal yang menghambat kalian untuk memulai penulisan. Kalian harus
berpikir secara bebas karena cerita yang akan kalian buat itu adalah milik kalian
sendiri. Anggap cerpen adalah ladang pemikiran kalian dalam menuangkan ekspresi
yang selama ini terpendam. Kalian bisa menanam segala macam benih atau
rerumputan dalam ladang tersebut. So,
feel free.
2. Cari Inspirasi dan Pilih Tema yang Menarik
Inspirasi
itu terkadang datang dari hal-hal sederhana dan bisa datang kapan saja. Kalian
dapat menemukan secercah inspirasi ketika menikmati secangkir kopi atau mungkin
ketika mendengarkan musik. Inspirasi itu juga bisa datang dari sesuatu yang ada
di sekitar kita. Carilah inspirasi yang menarik dan membuat kalian termotivasi
untuk menjadikan inspirasi tersebut sebuah tulisan. Contoh sesuatu yang mungkin
bisa kalian jadikan inspirasi untuk menulis cerpen adalah kopi, senja, hujan
atau mungkin kenangan yang telah usai.
Ketika
kalian sudah mendapatkan inspirasi, maka catatlah dan tampung dalam kotak ide
kalian. Kemudian ketika kalian sudah ada waktu luang untuk menulis, buka
kembali inspirasi yang sudah kalian kumpulkan. Setelah itu, kembangkan ide
tersebut lebih luas menjadi tema atau garis besar cerita yang ingin kalian
tulis. Contohnya adalah secangkir kopi terakhir dalam perpisahan yang paling
manis.
Baca juga: Inspirasi Terbesar Dalam Menulis
3. Penokohan dan Pengambilan Sudut Pandang
Setelah
menentukan garis cerita yang ingin kalian tulis, langkah selanjutnya adalah
menentukan tokoh yang akan menjadi pemeran dalam cerpen kalian. Kalian bisa
menggunakan kombinasi antara tokoh protagonis, antagonis dan tritagonis yang
akan menghiasi cerita kalian. Tentukan peran dan porsi mereka dalam cerpen
kalian. Hal ini penting sebagai langkah permulaan sebelum memasuki tahap
penulisan.
Apabila
memungkinkan, kalian juga harus mendeskripsikan secara garis besar watak para
tokoh dalam tulisan kalian. Kalian berperan sebagai seorang dalang ketika
menulis sebuah cerita, jadi sudah sepantasnya kalian mengetahui watak dan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita kalian.
Setelah
penokohan selesai, kalian bisa menentukan sudut pandang mana yang sesuai dan
pas untuk kalian gunakan. Kalian bisa menggunakan sudut pandang orang pertama
sebagai ‘aku’ atau sudut pandang orang ketiga – dia atau nama tokoh utama.
4. Buatlah Kerangka Cerita atau Alur Cerita
Jika
langkah ini terlalu ribet dan tidak biasa bagi kalian, maka kalian bisa
langsung lanjut ke step selanjutnya.
Namun, jika kalian menganggap langkah ini diperlukan ketika menulis, maka keep stay di poin ini.
Kerangka
cerita ini pun tak kalah penting dalam menulis cerpen karena kerangka merupakan
struktur yang membangun cerpen itu sendiri. Tanpa kerangka yang baik, terkadang
cerpen itu arahnya ngalor ngidul –
tanpa arah. Atau yang lebih parah adalah cerpen ini malah kebablasan menjadi
cerita yang kepanjangan dan kebanyakan penulis bingung bagaimana mengakhiri
cerita. Oleh sebab itu, kerangka cerita sangat perlu dibuat dan direncanakan
demi mempermudah penulisan.
Menurut
saya, cerpen yang memiliki kerangka cerita yang baik memiliki perbedaan yang
sangat mencolok jika dibandingkan dengan cerpen tanpa kerangka. Cerpen yang tidak
memiliki kerangka biasanya hanya mengalir begitu saja dari pikiran si penulis
ketika menggarap ceritanya. Cerpen semacam ini biasanya berupa curahan hati si
penulis yang mungkin bercerita tentang kisahnya.
So,
kalian harus menentukan rentetan peristiwa apa saja yang ingin kalian tulis. Sebisa
mungkin, cari adegan-adegan penting dalam cerita untuk menghindari adegan yang
tidak perlu. Kalian bisa menyelipkan flashback
dalam cerpen kalian atau bisa juga menggunakan alur maju
5. Renungkan Pesan dari Cerita Kalian
Seperti
yang kita tahu bahwa amanat itu merupakan salah satu unsur intriksik dalam
cerpen atau karangan fiksi lainnya. Mungkin kalian bingung mengapa amanat itu
diperlukan. Sederhana saja, setiap cerita itu pasti memiliki hikmah atau
pelajaran yang dapat dipelajari. Meskipun cerita yang dikarang itu berbau
dewasa atau bercerita tentang kenakalan, paling tidak pembaca dapat mengambil
pelajaran dari kisah tersebut.
Oleh
sebab itu, kalian harus terlebih dahulu memikirkan pesan apa yang ingin kalian
sampaikan kepada pembaca. Kita mungkin juga bisa menyampaikan
pemikiran-pemikiran atau kritik kita terhadap sesuatu. Hal ini secara tidak
langsung akan memberikan nyawa terhadap cerpen kita. Misalkan ketika kalian
membuat cerita tentang patah hati, ada pesan yang ingin kalian sampaikan bahwa
patah hati itu mampu mendewasakan seseorang.
6. Let’s Write
Setelah
memiliki kerangka cerita dan mengetahui pesan moral yang ingin disampaikan,
kalian tidak perlu menunggu waktu lama lagi. Segeralah memulai tulisan kalian,
jangan menunda-nunda waktu lagi.
Dalam tahap ini, saya memiliki beberapa tips yang
dapat kalian coba:
a. Ketika menulis, carilah waktu dan tempat yang
menurut kalian paling nyaman. Kalian juga dapat membuat secangkir kopi untuk
meningkatkan fokus kalian.
b. Buatlah paragraf pertama yang menarik dan to the point – jangan bertele-tele.
Contoh kalimat bertele-tele,
“Pada suatu pagi yang cerah, aku bangun kesiangan dan
langsung berangkat ke sekolah tanpa sempat mandi.” (Pembaca pasti langsung
bosan)
Contoh yang to
the point,
“Bunga yang terikat rapi itu kini terlihat berserakan
di aspal jalanan.” (Pembuka semacam ini paling tidak membuat pembaca penasaran)
c. Mainkan dinamika kalimat dalam menulis cerpen.
Jangan memakai pola yang monoton.
Contoh yang monoton,
“Agus mencuri sepeda motor milik tetanggannya kemarin.
Dia langsung dipukuli oleh warga karena ketahuan. Dia tidak memiliki kekuatan
untuk melawan. Alhasil, dia kini babak belur di sekujur tubuhnya.” (Paragraf
ini agak monoton karena pola kalimatnya hampir sama)
Paragraf tersebut dapat dibuat lebih dinamis seperti
ini,
“Agus kemarin mencuri sepeda motor milik tetangganya
ketika keadaan sedang lengang. Salah seorang warga memergokinya lalu berteriak
kencang sehingga memancing rasa penasaran warga. Tanpa basa-basi, warga
langsung menuju ke arah Agus dan memukulinya dalam sekejap mata. Agus tak kuasa
melawan. Dia pasrah dipukuli hingga tubuhnya babak belur akibat amukan warga.”
(Kalimat ini paling tidak lebih dinamis dan enak dibaca)
d. Gunakan majas atau perumpamaan, idiom serta
pameo-pameo lain. Hal ini agar cerita kalian lebih manis dan cantik.
Contoh: "Senyumannya bak lengkungan bulan sabit yang terang memesona nan menawa. Kedua bola matanya teduh seolah memberikan tentram dalam kericuhan."
Contoh: "Senyumannya bak lengkungan bulan sabit yang terang memesona nan menawa. Kedua bola matanya teduh seolah memberikan tentram dalam kericuhan."
e. Kalian juga harus menyeimbangkan porsi antara
narasi dan percakapan dalam cerita. Ketika kalian kebanyakan narasi, maka
pembaca akan lelah membacanya. Namun, ketika kalian terlalu banyak menggunakan
percakapan langsung, maka cerita akan terlalu singkat dan cepat selesai.
Proporsi yang seimbang akan membuat racikan cerpen kalian terasa pas – gak
kurang gak lebih.
f. Buatlah akhir yang plot twist – kejutan yang tidak terpikirkan oleh pembaca. Ending
plot twist akan sangat memberikan kesan bagi para pembaca. Kalian bisa
memikirkan ending yang penuh kejutan ketika menyusun kerangka cerita.
g. Masukkan emosi dan feel-mu ke dalam cerita agar cerita itu terasa lebih hidup.
7.
Baca Kembali & Revisi
Meskipun kalian sudah melewati proses menulis dan
cerpen kalian telah terbentuk, hal itu bukan berarti cerpen kalian telah jadi.
Dapat dikatakan bahwa cerpen itu masih belum matang (kira-kira tingkat
kematangannya sekitar 70-80%). Kalian masih perlu membaca ulang dari awal
hingga akhir cerita, apakah ada yang miss
atau poin yang terlewatkan dalam cerita kalian.
Selain itu, kalian di sini juga
berperan sebagai editor pertama cerpen kalian. Kalian harus mengedit ulang EYD,
pilihan diksi atau struktur kalimat yang lebih menarik dari sebelumnya. Proses
revisi ini sangat dibutuhkan agar cerpen kalian lebih matang dan lebih bagus
untuk dinikmati.
Penutup
Barangkali itu saja langkah-langkah dalam menulis
cerpen yang asik dan dapat kalian coba, Sobat. Mungkin beberapa di antara
kalian menganggap langkah di atas itu terlalu ribet dan susah untuk dicoba. No problem. Jika kalian menemukan cara
yang lebih asik sah-sah saja, karena masing-masing orang punya caranya sendiri
ketika mengerjakan sesuatu. Akan tetapi saya berharap tulisan ini membantu
sobat dan memantik inspirasi serta motivasi sobat untuk menulis cerpen.
Pesan dari saya untuk mengakhiri artikel ini yaitu
“Ketika kalian ingin menulis cerpen, maka jangan kebanyakan mikir. Segeralah
menulis sebebas, senyaman dan sesuai isi hati kalian.” So, thanks sudah mampir
di artikel ini. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Tips-Tips Menulis Listicle yang Asik