Ada sebuah masa dan kondisi ketika kamu merasakan sesuatu yang berbeda dari
sebuah tatap mata. Kamu akan menemui seseorang dengan sorot mata yang berbeda
dari kebanyakan orang. Aku ndak terlalu pandai menggambarkan secara deskriptif,
yang ada adalah sorot mata itu terlihat tidak biasa, ketika terasa lebih teduh
atau mungkin tatapan yang lebih bening dari setetes embun di pagi buta. Sorot
mata itu hanya akan kamu temui pada sepasang mata yang jatuh cinta.
Terkadang,
tatapan mata itu mampu menggambarkan segala kata yang tak mampu terucap. Mata
yang menampung segala keresahan, kerinduan dan harapan yang saling berpadu
menjadi sesak sekaligus kebahagiaan. Mata itu seolah menyala tapi tak terlalu
terang, cenderung berbinar dan cerah yang tertuju pada satu arah – seseorang yang
dicintainya.
Kamu
pasti pernah memerhatikan seseorang yang memiliki cara menatap yang tak biasa.
Dia melihat kamu lebih lama dari hari kemarin. Penglihatan dengan titik fokus
yang tinggi tapi tidak terfokus karena terhanyut oleh perasaan. Menatap dengan
harapan kamu akan menatap kembali sepasang mata yang jatuh cinta itu. Dan ketika
dua pasang mata itu bertemu, mendadak waktu akan seolah beku. Terutama dua
pasang mata yang saling jatuh cinta namun tak berani menguarkan kata-kata.
Sayangnya,
sebagian orang ini kadang tak berani jujur dengan dirinya sendiri. Ia terlalu
takut ketika seseorang yang dicintainya tahu bahwa dia memiliki perasaan. Oleh
karenanya, sebagian dari mereka akan memalingkan muka ketika berpapasan dengan
orang yang dicintainya. Mereka takut perasaan itu akan tergambar jelas pada
sepasang mata mereka atau boleh jadi mereka lebih takut ketika sepasang mata
yang dikaguminya malah memporakporandakan dunianya, sehingga membuatnya
terpaksa takluk dan tak mampu berbuat apa-apa.
Ketika
menulis ini pun, aku teringat sepasang mata mungil yang selalu berpaling ketika
sepasang mataku terhipnotis oleh parasnya. Si pemiliki sepasang mata mungil
itulah yang menginspirasiku untuk menulis karangan ini. Sepasang mata yang
membayangi hidupku hingga mengusikku di sepanjang hariku.
Memang,
sepasang mata itu terkadang memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Dalam
beberapa kasus, cinta kadang berawal dari sekadar tatapan mata yang kemudian
jatuh hingga meresap ke dalam relung yang terdalam. Oleh sebab itu, hati-hati
ketika menatap kedua mata seseorang karena bisa jadi kamu akan jatuh kepada dia
karena sepasang mata tersebut.