source: detik.com
Perjalanan
karir Raditya dari seorang blogger
hingga menjadi merambah dalam dunia perfilman bukan proses yang sederhana.
Proses ini merupakan sebuah fase-fase yang cukup kompleks dan membutuhkan kerja
keras ibarat seekor ulat yang kemudian bermertamorfosis sempurna menjadi
kupu-kupu dengan sayap yang cantik. Pria yang lahir pada 28 Desember 1984 kini
menjadi sosok inspiratif bagi anak-anak muda Indonesia dengan karya-karyanya
yang unik dan menghibur.
Pada awal
perjalanannya, Radit memilih blog sebagai media untuk berkarya. Ia dulu
mengelola blog www.kambingjantan.com yang
kini telah berubah menjadi www.radityadika.com. Dengan blog tersebut, Radit
menuliskan diari-diari tentang kehidupannya selama kuliah di Australia. Selain
mengenai kehidupan kuliah, Radit juga membahas mengenai hal-hal lucu serta
lika-liku kisah cinta bersama seseorang yang kini telah menjadi mantannya.
Berkat ketekunannya, blog milik Radit pun mendapatkan penghargaan di Indonesian Blog Award dan penghargaan
dari Indosat sebagai The Online Inspiring
di tahun 2009. Penghargaan ini memacu motivasi Radit untuk membukukan
diari-diari online miliknya.
Proses
menerbitkan sebuah buku ternyata tidak segampang yang dibayangkan. Radit harus
menemui beberapa penolakan-penolakan dari para penerbit. Hingga pada akhirnya
penerbit Gagasmedia berkenan menerbitkan buku Kambing Jantan milik Radit dengan
catatan ia harus presentasi terlebih dahulu. Meskipun telah terbit, hal itu
tidak serta merta membuat buku miliknya laris di pasaran. Radit harus
memikirkan berbagai strategi yang diperlukan agar masyarakat memiliki minat
terhadap bukunya. Salah satu cara yang dia coba adalah dengan mempromosikannya
di blog hingga meminta para pembaca untuk berfoto dengan bukunya dan diunggah
di blog miliknya. Hal itu membuat penjualan novel Kambing Jantan menigkat
pesat.
Novel
Kambing Jantan menjadi tonggak dalam perjalanan karir Raditya Dika di dunia
perbukuan. Ia merupakan penulis pertama yang mengangkat tema anti mainstream dengan gaya komedi yang khas.
Tema hewan yang selalu diangkatnya menjadi ciri khas tersendiri. Beberapa novel
selain Kambing Jantan yang telah ditulis oleh Radit adalah Cinta Brontosaurus,
Radikus Makan Kakus, Babi Ngesot, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon
dan Koala Kumal. Selain novel, Radith bersama Andriano Budiman juga menerbitkan
komik seperti Kambing Jantan, Kambing Jantan 2 dan Koala Kumal.
Kesuksesan
novel-novel Radith membuat para produser tertarik untuk mengangkatnya ke layar
lebar. Beberapa novel miliknya yang telah diangkat ke layar lebar adalah
Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon
& Koala Kumal. Uniknya, dalam film tersebut Radith sendirilah yang menjadi
aktor dan pemeran utama. Hal ini memicu bakat terpendam Radith sekaligus
melatih dirinya untuk menjadi seorang entertainer.
Pada awal menjadi aktor, mungkin akting Radith terkesan sedikit kaku namun hal
itu justru mengundang tawa penonton. Namun seiring berjalannya waktu, akting
Radith sudah jauh berkembang. Selain bermain di layar lebar, Radith juga
memerankan tokoh Miko dalam sebuah sitkom di Kompas TV yang berjudul “Malam
Minggu Miko”.
Perjalanan
karirnya pun tidak hanya berhenti sampai di situ. Radith juga merambah ke dunia
Stand Up Comedy. Ia mencoba melucu dan menghibur para penonton dengan
jokes-jokes ringannya seputar hubungan, jomblo dan mantan. Ilmu Stand Up itu
dia pelajari di sebuah kursus sewaktu masih belajar di Australia. Usut punya
usut, Radith dinilai sebagai salah satu perintis Stand Up Comedy hingga
menjamur dan dikenal masyarakat luas Indonesia. Ia kerapkali membawakan Stand
Up di beberapa stasiun tv serta di channel Youtube miliknya. Kepopulerannya di
dunia Stand Up membuatnya dipercaya untuk menjadi juri di kompetisi Stand Up
bersama tokoh-tokoh lawak senior seperti Om Indro.
Baca juga: Blog Sebagai Media Curhat
Setelah
sukses dengan novel, akting serta stand up yang dia lakukan, Radith pun mulai
mencoba hal baru kembali. Ia belajar menjadi seorang sutradara dalam sebuah
film. Hal ini tentu membutuhkan keberanian serta usaha yang keras karena
sutradara merupakan salah satu elemen penting yang menentukan kesuksesan sebuah
film. Marmut Merah Jambu adalah film pertama yang dia kerjakan. Film yang
berkisah tentang kisah cinta masa SMA ini berhasil meraup 637 ribu penonton di
sepanjang penayangannya. Berkat hal tersebut, film Radith sukses menduduki peringkat
ketiga di daftar film terlaris Indonesia 2014. Perjalanan Radith sebagai
sutradara tidak berhenti di situ, ia menggarap film-film lainnya yang juga
sukses di pasar perfilman Indonesia seperti film Single, Hangout, Koala Kumal
dan The Guys.
Perjalanan
karir Radith merupakan sebuah proses inspiratif yang dapat ditiru oleh
kaum-kaum muda Indonesia untuk berkarya tanpa kenal lelah. Kemauan untuk
mencoba hal-hal baru menjadi ilmu penting yang dapat diteladani dalam sosok
Radithya Dika. Karena sukses itu perlu usaha dan tekad yang kuat.
Tags
Motivasi