source: id.techinasia.com
Media
sosial dewasa ini berkembang dengan sangat pesat. Persebaran
informasi-informasi di dunia digital ini juga sukar untuk dibatasi karena
selalu ada berita-berita faktual atau up
to date dan menarik untuk para netizen. Seiring dengan hal itu, banyak
media-media online yang saling bersaing untuk mendapatkan traffic dan ranking yang tinggi di mesin pencari. Salah satu
teknik yang digunakan oleh mereka untuk menarik pengunjung adalah dengan teknik
clickbait.
Apa itu clickbait?
Clickbait ialah sebuah trik untuk
menarik pengunjung untuk mengklik sebuah link
artikel atau video dengan cara menggunakan judul atau headline yang fantastis,
hiperbola, dan cenderung alay.
Mungkin dari kalian sudah tidak asing dengan fenomena ini. Kalian pasti
seringkali menemui artikel dengan judul yang sangat wow, akan tetapi
informasi yang disajikan di artikel tersebut nihil alias tidak sesuai
ekspektasi.
Teknik
ini memang memberikan keuntungan bagi pengelola website atau youtube
karena dapat memberikan traffic yang
sangat tinggi hanya dengan satu kali share
di sosial media. Namun di satu sisi, hal ini justru juga akan membuat pembaca
merasa dirugikan dan menyesal karena telah ditipu secara tidak langsung. Oleh
sebab itu, pengunaan judul di artikel-artikel saya cenderung biasa dan tidak
saya lebih-lebihkan. Saya bisa saja menggunakan teknik clickbait untuk menarik para pengunjung, akan tetapi hal itu
bertentangan dengan prinsip saya karena saya takut para pembaca merasa tertipu
dan menyesal telah mengklik artikel saya. Sedangkan seperti yang kita tahu
bahwa menipu itu adalah bagian dari dosa.
Artikel
yang mengandung clickbait biasanya
sangat mudah untuk dikenali berdasarkan ciri-cirinya. Salah satu ciri utama
dari clickbait adalah menggunakan
judul yang sangat panjang dan seringkali memberikan embel-embel heboh,
astaga,
ampuh,
dan kalimat-kalimat kontroversial lainnya yang di luar logika namun
membuat kita sebagai pembaca penasaran untuk mengklik artikel itu. Contoh
sederhana adalah “Cara ampuh menghilangkan
jerawat dalam satu malam”. Melihat orang Indonesia yang suka kepo, saya
yakin banyak orang yang mengklik artikel tersebut ketika membacanya pertama
kali.
Sayangnya,
dalam beberapa kasus teknik clickbait
malah justru memperunyam masalah. Misalkan ada sebuah media yang membuat judul
kontroversial namun isinya malah memberikan solusi atau statement yang justru jauh berbeda dari judul. Masyarakat yang
enggan membaca dan hanya mengutip satu atau dua kalimat langsung mengambil
kesimpulan dan membagikannya di sosial media. Hal ini kadang menjadi
problematika tersendiri, terutama dalam kaitannya dengan persebaran hoax .
Berkaitan dengan masalah ini, sebaiknya kita perlu lebih kritis dan membaca
secara menyeluruh agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kita dan informasi
yang disajikan.
Menggunakan
clickbait untuk menarik artikel
sebenarnya sah-sah saja bagi mereka yang menginginkan traffic tinggi dalam waktu singkat. Akan tetapi hal itu justru akan
menjadi bumerang apabila tidak dibarengi dengan kualitas artikel yang
menjanjikan. Untuk kita para pembaca, sebaiknya kita lebih kritis dan selektif
dalam memilah-milah berita yang ada di sosial media.
Sebagai
penutup, saya ingin berterimakasih buat kalian yang sudah menyempatkan diri
untuk membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan memberikan secercah inspirasi
untuk sobat.
Baca juga: Self Publishing - Cara Mudah Menerbitkan Buku Sendiri