sumber: devianart.com
Arima Kousei, seorang pianis hebat yang telah
menjuarai berbagai kompetisi piano. Namun semenjak ia kehilangan ibunya, yang
juga mentornya dalam bermain piano, kehidupan Kousei berubah drastis. Kemampuan
yang ia miliki menghilang dari dalam dirinya, ia begitu takut memainkan piano,
sehingga ia memutuskan untuk berhenti menjadi pianis.
Kousei
memiliki sahabat dekat, Tsubaki dan Watari. Tsubaki, seorang cewek tomboy yang
merupakan teman kecil dari Kousei, diam-diam dia juga mencintai Kousei, namun
ia tidak pernah berani mengungkapkannya. Tsubaki hanya bisa memberikan semangat
kepada Kousei, ia berharap Kousei bisa memainkan alunan nada yang indah dari
piano seperti dahulu. Apalah daya, Kousei belum bisa berubah, sampai suatu
ketika ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Kaori. Ia adalah pemain
biola cantik nan anggun.
Kousei
dan Kaori bertemu disebuah taman, ketika itu Kaori sedang bermain biola dengan
sangat indah. Tanpa sengaja Kousei menikmati penampilannya itu, ditambah
keajaiban yang ada pada diri Kaori membuat Kousei suka kepada dirinya. Namun
ada Watari juga dekat dengan Kaori, sehingga Kousei hanya bisa memendam
perasaannya tersebut. Kaori yang tahu bahwa Kouse dulu adalah seorang pianis
hebat, ia mengajak Kousei untuk menjadi partnernya dalam sebuah kompetisi biola.
Awalnya Kousei ragu, tatapan penuh keyakinan dari Kaori membuat keraguan dari
Kousei perlahan menghilang.
Saat
kompetisi berlangsung, Kousei dan Kaori mendapatkan giliran terakhir. Kaori
dengan penuh keyakinan, memulai permainan mereka dengan energik, seakan seluruh
tubuhnya ikut menari bersama alunan biolanya. Kousei dengan ketakutannya
mengikuti irama permainan Kaori. Awal dentingan pianonya berjalan normal, namun
ditengah penampilan mereka, fokus Kousei berubah drastis. Ia merasa tidak mampu
mendengar suara dari pianonya, suara itu tiba-tiba menghilang dari telinga
Kousei, ia lalu bermain asal-asalan tanpa mengikuti partitur lagu. Kaori yang
melihat itu segera mengambil alih permainan, ia seperti menggilan dipanggung
tersebut. Lewat biolanya, ia seperti mencoba masuk kedalam diri Kousei dan
bilang “jangan ragu, ada aku disini.” Seketika itu permainan mereka selesai,
permainan yang begitu buruk menurut juri karena apa yang mereka mainkan tidak
sesuai dengan aturan, namun disisi lain banyak yang juga terhibur dengan
permainan mereka berdua. Watari dan Tsubaki menyaksikan penampilan mereka
berdua, namun darisini Tsubaki tahu bahwa Kousei kelihatannya mencintai Kaori,
sehingga ia lebih memilih untuk menjauh dari Kousei.
Semenjak
bertemu dengan Kaori, hidup Kousei seperti halnya musim semi ia kembali
berwarna setelah begitu lama kelam. Kousei mulai mencoba mencintai pianonya
lagi, ia mencoba bangkit dan melawan rasa takut atas kematian ibunya dulu. Perasaan
yang sering menghantui Kousei dulu, sekarang ia lawan. Ia berani tampil didepan
umum dengan kemampuan yang dulu ia banggakan. Ia juga bertarung melawan
rival-rivalnya yang juga tak kalah hebat dengan dia. Seperti kata pepatah,
cinta mampu merubah segalanya, mungkin itu yang dirasakan Kousei.
Baca juga: 8 Teknik Sederhana Untuk Membuat Hidup Lebih Bahagia
Meskipun
Kousei udah mulai memainkan pianonya, tapi tetap saja ditengah-tengah ia selalu
kehilangan konsentrasi, suara pianonya tidak terdengar jelas ditelingannya.
Pikiran-pikiran yang dulu menghantui Kousei, kembali lagi ketika ia bermain
piano. Lama-kelamaan, ia mulai menyadari bahwa mungkin itu bukanlah kelemahan,
namun kemampuan yang tidak dimiliki oleh pianis lain. Kousei sadar, dan dengan
segenap keyakinannya ia bisa kembali lagi menjadi seorang pianis. Ia baru sadar
bahwa ibunya dulu berharap agar dia menjadi pianis yang hebat, mungkin karena
cara mengajar ibunya yang kasar sehingga membuat diri Kousei seperti itu.
Kebahagiaan
kadang tak selalu menjadi akhir sebuah cerita. Ketika Kousei telah mendapatkan
apa yang dulu tlah hilang darinya, kini ia harus bersiap-siap kehilangan lagi.
Kaori yang dari luar tampak sehat-sehat saja, mengidap penyakit berbahaya. Ia
sering cepat lelah, dan kadang jatuh pingsan hingga darah keluar dari
hidungnya. Ia kemudian dirawat dirumah sakit. Disana ada juga Watari yang
mengunjunginya setiap hari, Kousei masih belum bisa mengungkapkan apa yang ada
dihatinya kepada Kaori. Dia masih berfikir bahwa Kaori memiliki rasa kepada
Watari. Kousei memilih menjenguk Kaori diwaktu tertentu saja. Namun ada
beberapa part dimana hanya ada mereka berdua, saling merenung, dan memberikan
dukungan. Kousei bercerita kepada Kaori bahwa ia akan mengikuti kompetisi piano
dari seluruh kota. Dengan senyuman seperti biasa, Kaori memberikan dukungan
kepada Kousei agar ia bisa menjadi juara dalam kompetisi itu.
Di
waktu yang sama dengan kompetisi itu, Kaori hendak menjalani operasi akhir.
Operasi ini sangat kecil kemungkinannya untuk menyelamatkan Kaori, tapi jika
tidak dilakukan hal itu juga akan berbahaya bagi kesehatan Kaori. Meskipun
taruhannya nyawa, Kaori tetap melakukan operasi tersebut. Kousei yang sedang
dalam kompetisi, hanya bisa berdoa untuk keselamatan Kaori. Ia memainkan
pianonya dengan begitu rapi diawal permainannya, sambil menuangkan perasaannya
kedalam pianonya. Ia berkhayal bahwa besok Kousei dan Kaori akan bisa bermain
bersama lagi, dia dengan pianonya dan Kaori dengan biolanya. Harmonisasi yang
indah tercipta diantara khayalan-khayalan Kousei, penonton terhanyut akan
permainan Kousei. Lama-kelamaan, khayalan itu menjadi alunan nada kesedihan
dari Kousei. Ia tahu bahwa gadis pujaannya tidak memiliki waktu lagi, ia sadar
bahwa ia tidak akan bisa mencegah kepergian Kaori untuk selamanya.
Khayalan-khayalan itu pudar, bersama bunga-bunga mekar yang berterbangan
mengiringi kepergian Kaori. Airmata Kousei terjatuh, permainan yang indah itu
berakhir, alunan piano yang membuat penonton ikut merasakan kesedihan yang
dirasakan Kousei.
Sebelum
Kaori meninggal, ia menitipkan surat kepada Kousei. Kousei membaca surat dari
Kaori, ia baru mengerti bahwa selama ini, Kaori mengagumi Kousei. Ia begitu
mencintai Kousei, namun ia tidak berani mengungkapkannya. Ia berterimakasih
kepada Kousei atas waktu yang telah mereka lewati selama ini. Sayonara......musim
semi yang berlalu terlalu singkat.
Tags
Anime