Kebanyakan, setelah putus semua berubah. Orang yang dulu membuat kita tertawa adalah orang yang juga membuat kita menangis. Orang yang dulu kita cintai, berubah menjadi orang yang kita benci. Itulah mantan, ketika ia sudah mendapatkan pengganti yang lebih baik dari kita sedangkan kita masih sendiri karena masih begitu sayang sama dia. Rasanya dunia hancur, berubah kelabu, semangat memudar, setiap hari seperti akan turun hujan. Berjalan sendiri meratapi kehidupan, belajar membuka hati namun belum juga bisa. Hanya untuk satu orang kita mengabaikan banyak hal.
Hal yang dulu kita suka berubah jadi hal yang paling kita benci, seperti lagu yang dulu sering kita putar dengan mantan, sekarang berubah jadi pisau yang menyayat hati kita ketika kita mendengarkannya. Namun, seiring berjalannya waktu rasa sakit itu akan memudar dengan sendirinya. Tinggal tersisa kenangan. Perlahan kita membuka lembaran baru dengan orang lain, kita berjalan kedepan meninggalkan masa lalu.
Saran, jangan pernah melampiaskan perasaan terhadap orang lain apabila kita masih terpaku dengan masa lalu, karena itu adalah hal yang menyakitkan untuk dia yang kita jadikan pelampiasan. Belajarlah untuk menerima dia sepenuh hati, dan yakinkan diri sendiri bahwa perasaan yang dulu akan menghilang dengan sendirinya. Atau simpanlah perasaan itu sendiri, dan bunuh perasaan itu pelan-pelan.
Mantan, masa lalu yang indah
sekaligus menyakitkan untuk dikenang. Dari mantan kita belajar banyak hal, kita tahu bagaimana rasanya
mencintai,menyayangi, perhatian, setia, sakit hati. Inget mantan, inget
janji-janji yang pernah dibuat bersama, janji untuk saling menyayangi, jangan
sampai menghianati salah satu pihak. Janji kosong yang terlupakan dikemudian
hari.
“Mantan yang baik adalah mantan yang selalu mendoakan kebahagiaan mantannya”-MogiMogy-
Tags
Opini