Ko-teng memiliki beberapa teman antara lain Hsu Bo Chun ( orangnya mudah terangsang), A ho (orangnya gendut dan dewasa ketimbang teman-teman yang lainnya) , Tsao (orangnya tampan dan juga pemain basket), Liao Ying Hung ( cowok puitis dan humoris). Ko-teng dan keempat temannya sama-sama menyukai Shen Chia Yi, namun mereka memiliki cara sendiri-sendiri untuk mendapatkan hati Shen Chia Yi.
Meskipun begitu mereka tidak pernah
berkelahi ataupun bermusuhan hanya gara-gara cewek. Film ini mulai menarik
ketika Ko-teng dan Hsu Bo Chun sedang males belajar didalam kelas. Karena
bangku mereka paling belakang, mereka berdua dengan isengnya membuka celana
mereka lalu fap-fap didalam kelas. Adegan berhenti ketika salah satu temannya
melempar karet ke kepala Hsu Bo Chun. Mendengar ia menjerit guru yang mengajar
didalam kelas menyuruhnya untuk berdiri dan membacakan isi buku pelajaran yang
dejelaskan di papan tulis.
Hsu bo Chun tidak berani berdiri karena celananya masih terbuka dan belum sempat menutup resletingnya, melihat hal itu Ko-teng tertawa sampai akhirnya dia yang disuruh menggantikan Hsu bo Chun. Tanpa pikir panjang Ko-teng langsung berdiri tanpa menutup barangnya yang terbuka lebar, kejadian itu disaksikan oleh seluruh teman sekelasnya.
Perbuatan mereka dilaporkan ke
kepala sekolah, hingga mereka berdua dihukum. Yang paling gokil adalah ketika
temen ceweknya yang juga sahabat Shen Chia Yi dengan lugunya bertanya apa itu
fap-fap ?
Ko-teng yang dulunya duduk dibangku
paling belakang kini berindah di depannya Shen Chia YI. Kepala sekolah meminta
agar dia berubah dan belajar rajin seperti Shen Chia Yi. Mulai darisini cerita
berfokus kepada mereka berdua, mereka mulai mengenal satu sama lain. Ketika
Shen Chia Yi bertanya kepada Ko-teng alasan kenapa dia malas belajar, dengan
santainya Ko-Teng menjawab “Dengar
ya,pelajaran ini gak berguna bagi kehidupan kelak”.
Hingga suatu ketika, Shen Chia Yi
menantang Ko-teng bahwa siapa saja yang mendapat juara terbaik di kelas akan
mendapatkan apa yang ia minta. Ko-teng menyanggupi tantangan tersebut. Dia yang
tadinya tidak mau belajar, perlahan mulai rajin belajar hingga larut malam.
Akhirnya tiba di waktu pengumuman,
Ko-teng masih belum bisa mengalahkan Shen Chia Yi. Namun hal yang tidak
disangka, meskipun dia menang dia menuruti apa yang diminta Ko-teng yaitu
menguncir rambutnya yang dulunya terurai. Dihalaman sekolah Ko-teng dan
teman-temannya terpana melihat Shen Chia Yi berjalan dengan rambut yang
dikuncir ditambah parasnya yang cantik.
Waktu kelulusan pun tiba, Shen Chia Yi, Ko-teng dan teman-temannya mengambil jalan masing-masing dan berpisah. Shen Chia Yi awalnya mendaftar di salah satu Universitas namun sayangnya dia gagal masuk. Dia menangis semalaman di depan rumahnya, lalu Ko-teng datang dan menemaninya sambil mengusap tetesan air mata yang jatuh di pipinya.
Ko-teng memberitahu kalau dia bakalan kuliah di luar kota, sehingga dia tidak bisa bersama-sama Shen Chia Yi lagi. Namun dia meminta Shen Chia Yi agar tetap menjaga hatinya, Ko-teng berjanji akan selalu mencintai Shen Chia Yi. Ko-teng juga berpesan kepada Shen Chia Yi agar tidak ada seorang pun yang memegang tangannya di Universitas nanti karena sampai saat ini Ko-teng belum pernah sekalipun memegan tangan Shen Chia Yi.
Beberapa bulan berlalu,ketika liburan musim dingin datang Ko-teng mengajak Shen Chia Yi untuk bertemu. Mereka berjalan-jalan sambil tertawa bahagia. Ketika Ko-teng bertanya kepada Shen Chia Yi “Apakah kita ini berpacaran”, Shen Chia Yi dengan tersenyum menjawab “Aku tidak tahu, kenapa kau bertanya begitu?”. Lalu mereka berhenti disebuah tempat. Mereka memegang sebuah balon, dibalon tersebut mereka berdua menuliskan apa yang mereka mohon. Ko-teng berkata “Shen Chia Yi, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu, kelak aku akan mendapatkanmu”, Shen Chia Yi menjawab “Kau ingin tahu jawabanku”, Ko-teng menjawab ”Tidak, jangan sekarang biarkan aku terus mencintaimu”. Mendengar hal itu Shen Chia Yi hanya bisa tersenyum, lalu mereka berdua melepaskan balon yang dipegang mereka ke langit bersama permohonan mereka berdua.
Selama seseorang menjalin hubungan, masalah akan selalu hadir. Begitupun mereka, Ko-teng yang kelakuannya seperti anak kecil membuat Shen Chia Yi risih. Mereka bertengkar hebat dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Kata-kata yang diucapkan Ko-teng di adegan itu yang paling menarik adalah “Bagaimanapun juga, seorang lelaki tidak ada yang lebih dewasa dari perempuan seumurannya”.
Mendengar mereka putus, A-ho dan Tsao langsung bergegas menemui Shen Chia Yi untuk menyatakan perasaan mereka. A-ho menaiki sebuah kereta sedang Tsao menaiki motor kesayangannya. Sayang A-ho lebih cepat sampai ke tempat Shen Chia Yi, mereka pun berpacaran. Tsao melihat hal itu kecewa dan menemui Ko-teng, dia marah kepadanya sambil memukul Ko-teng untuk melampiaskan amarahnya.
Hubungan A-ho dan Shen Chia Yi hanya bertahan selama lima bulan. Suatu ketika terjadi gempa yang mencakup wilayah yang luas, Ko-teng yang khawatir dengan kondisi Shen Chia Yi langsung menelponnya, namun panggilan tersebut gagal karena sinyal didaerahnya lemah. Dia berlari ke tempat lain untuk mencari sinyal yang lebih baik, akhirnya tersambung juga ke Shen Chia Yi. Selama dua tahun mereka tidak pernah saling memberi kabar, lewat telpon tersebut mereka membicarakan kenagan mereka berdua di masa lalu.
Ko-teng bertanya “Hey, Shen Chia Yi kenapa waktu itu kamu tidak mau jadi pacarku?”, Shen Chia Yi menjawab “Kata orang masa paling indah adalah masa pendekatan, ketika berpacaran perasaan itu akan cepat memudar”. Ko-teng bertanya lagi “Shen Chia Yi, apa kau percaya dunia pararel? Mungkin didunia itu kita berpacaran”, Shen Chia Yi menjawabnya sambil menatap bulan “Aku iri dengan mereka”.
Beberapa tahun ketika Ko-teng dan teman-temannya telah sukses dan menggapai cita-cita mereka. Datang sebuah undang yang memberitahukan bahwa Shen Chia Yi akan menikah. Ironisnya, Shen Chia Yi menikah dengan orang lain bukan salah satu dari Ko-teng dan teman-temannya yang dulu begitu tergila-gila dengan Shen Chia Yi.
Mereka menghadiri acara pernikahan Shen Chia Yi. Sebelum acara dimulai, Ko-teng dan teman-temannya berbicara panjang lebar sambil mengenang masa lalu. Dia juga berkata bahwa seseorang tidak akan pernah rela apabila melihat orang yang dicintainya menikah dengan orang lain. Namun pernyataan itu berubah seketika disaat Shen Chia Yi dan mempelai pria memasuki ruangan. Dalam hati Ko-teng berkata “Ternyata aku salah, ketika kita mencintai orang lain kita akan bahagia saat orang yang kita cintai telah menemukan orang yang dia idamkan”.
Ketika sesi pemotretan Hsu Bo Chun bertanya kepada mempelai pria apakah ia dan teman-temannya boleh mencium mempelai wanita. Mempelai pria memperbolehkannya asal Shen Chia Yi bersedia, dengan syarat mereka harus mencium bibir mempelai pria. Hsu Bo Chun yang tadinya senang berubah menjadi kecewa.
Tiba-tiba Ko-teng beranjak dari tempat dia berdiri, dia langsung mendekap mempelai pria sambil mengarahkan bibirnya ke bibir mempelai pria. Teman-temannya hanya terdiam sedangkan Shen Chia Yi tersenyum melihat aksi gila Ko-teng. Mungkin saat itu Ko-teng membayangkan bahwa yang dia cium adalah Shen Chia Yi, adegan ini bertambah dramatis saat diiringi musik dan juga beberapa flashback kenangan antara Ko-teng dan Shen Chia Yi.
Setelah selesai menciumnya, teman-temannya mengikuti aksi gilanya dengan menciumi mempelai pria. Detik terakhir dilayar kaca, terlihat sebuah kertas dan rangkaian bertuliskan “Selamat menempuh hidup baru, gadis yang paling kucintai”.
Waktu kelulusan pun tiba, Shen Chia Yi, Ko-teng dan teman-temannya mengambil jalan masing-masing dan berpisah. Shen Chia Yi awalnya mendaftar di salah satu Universitas namun sayangnya dia gagal masuk. Dia menangis semalaman di depan rumahnya, lalu Ko-teng datang dan menemaninya sambil mengusap tetesan air mata yang jatuh di pipinya.
Ko-teng memberitahu kalau dia bakalan kuliah di luar kota, sehingga dia tidak bisa bersama-sama Shen Chia Yi lagi. Namun dia meminta Shen Chia Yi agar tetap menjaga hatinya, Ko-teng berjanji akan selalu mencintai Shen Chia Yi. Ko-teng juga berpesan kepada Shen Chia Yi agar tidak ada seorang pun yang memegang tangannya di Universitas nanti karena sampai saat ini Ko-teng belum pernah sekalipun memegan tangan Shen Chia Yi.
Beberapa bulan berlalu,ketika liburan musim dingin datang Ko-teng mengajak Shen Chia Yi untuk bertemu. Mereka berjalan-jalan sambil tertawa bahagia. Ketika Ko-teng bertanya kepada Shen Chia Yi “Apakah kita ini berpacaran”, Shen Chia Yi dengan tersenyum menjawab “Aku tidak tahu, kenapa kau bertanya begitu?”. Lalu mereka berhenti disebuah tempat. Mereka memegang sebuah balon, dibalon tersebut mereka berdua menuliskan apa yang mereka mohon. Ko-teng berkata “Shen Chia Yi, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu, kelak aku akan mendapatkanmu”, Shen Chia Yi menjawab “Kau ingin tahu jawabanku”, Ko-teng menjawab ”Tidak, jangan sekarang biarkan aku terus mencintaimu”. Mendengar hal itu Shen Chia Yi hanya bisa tersenyum, lalu mereka berdua melepaskan balon yang dipegang mereka ke langit bersama permohonan mereka berdua.
Selama seseorang menjalin hubungan, masalah akan selalu hadir. Begitupun mereka, Ko-teng yang kelakuannya seperti anak kecil membuat Shen Chia Yi risih. Mereka bertengkar hebat dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Kata-kata yang diucapkan Ko-teng di adegan itu yang paling menarik adalah “Bagaimanapun juga, seorang lelaki tidak ada yang lebih dewasa dari perempuan seumurannya”.
Mendengar mereka putus, A-ho dan Tsao langsung bergegas menemui Shen Chia Yi untuk menyatakan perasaan mereka. A-ho menaiki sebuah kereta sedang Tsao menaiki motor kesayangannya. Sayang A-ho lebih cepat sampai ke tempat Shen Chia Yi, mereka pun berpacaran. Tsao melihat hal itu kecewa dan menemui Ko-teng, dia marah kepadanya sambil memukul Ko-teng untuk melampiaskan amarahnya.
Hubungan A-ho dan Shen Chia Yi hanya bertahan selama lima bulan. Suatu ketika terjadi gempa yang mencakup wilayah yang luas, Ko-teng yang khawatir dengan kondisi Shen Chia Yi langsung menelponnya, namun panggilan tersebut gagal karena sinyal didaerahnya lemah. Dia berlari ke tempat lain untuk mencari sinyal yang lebih baik, akhirnya tersambung juga ke Shen Chia Yi. Selama dua tahun mereka tidak pernah saling memberi kabar, lewat telpon tersebut mereka membicarakan kenagan mereka berdua di masa lalu.
Ko-teng bertanya “Hey, Shen Chia Yi kenapa waktu itu kamu tidak mau jadi pacarku?”, Shen Chia Yi menjawab “Kata orang masa paling indah adalah masa pendekatan, ketika berpacaran perasaan itu akan cepat memudar”. Ko-teng bertanya lagi “Shen Chia Yi, apa kau percaya dunia pararel? Mungkin didunia itu kita berpacaran”, Shen Chia Yi menjawabnya sambil menatap bulan “Aku iri dengan mereka”.
Beberapa tahun ketika Ko-teng dan teman-temannya telah sukses dan menggapai cita-cita mereka. Datang sebuah undang yang memberitahukan bahwa Shen Chia Yi akan menikah. Ironisnya, Shen Chia Yi menikah dengan orang lain bukan salah satu dari Ko-teng dan teman-temannya yang dulu begitu tergila-gila dengan Shen Chia Yi.
Mereka menghadiri acara pernikahan Shen Chia Yi. Sebelum acara dimulai, Ko-teng dan teman-temannya berbicara panjang lebar sambil mengenang masa lalu. Dia juga berkata bahwa seseorang tidak akan pernah rela apabila melihat orang yang dicintainya menikah dengan orang lain. Namun pernyataan itu berubah seketika disaat Shen Chia Yi dan mempelai pria memasuki ruangan. Dalam hati Ko-teng berkata “Ternyata aku salah, ketika kita mencintai orang lain kita akan bahagia saat orang yang kita cintai telah menemukan orang yang dia idamkan”.
Ketika sesi pemotretan Hsu Bo Chun bertanya kepada mempelai pria apakah ia dan teman-temannya boleh mencium mempelai wanita. Mempelai pria memperbolehkannya asal Shen Chia Yi bersedia, dengan syarat mereka harus mencium bibir mempelai pria. Hsu Bo Chun yang tadinya senang berubah menjadi kecewa.
Tiba-tiba Ko-teng beranjak dari tempat dia berdiri, dia langsung mendekap mempelai pria sambil mengarahkan bibirnya ke bibir mempelai pria. Teman-temannya hanya terdiam sedangkan Shen Chia Yi tersenyum melihat aksi gila Ko-teng. Mungkin saat itu Ko-teng membayangkan bahwa yang dia cium adalah Shen Chia Yi, adegan ini bertambah dramatis saat diiringi musik dan juga beberapa flashback kenangan antara Ko-teng dan Shen Chia Yi.
Setelah selesai menciumnya, teman-temannya mengikuti aksi gilanya dengan menciumi mempelai pria. Detik terakhir dilayar kaca, terlihat sebuah kertas dan rangkaian bertuliskan “Selamat menempuh hidup baru, gadis yang paling kucintai”.
**The End**
Tags
Film & TV Show